Berita Palembang

Keluarkan Benda Ini dari Celana, Pria Itu Hipnotis Para Siswi Saat Mereka Jalan-jalan di Danau OPI

Lagi-Lagi kawanan pelaku kejahatan hipnotis (gendam) dengan modus menggunakan stambul Al-quran kembali terjadi dan memakan korban.

SRIPOKU.COM/ANDI WIJAYA
Kelima siswi SMK saat melapor ke Polresta Palembang lantaran menjadi korban hipnotis, Rabu (23/5/2018). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Lagi-Lagi kawanan pelaku kejahatan hipnotis (gendam) dengan modus menggunakan stambul Al-quran kembali terjadi dan memakan korban.

Kali ini, korbannya. yakni lima siswi SMK Bakti Persada di Kota Palembang yang harus merelakan barang-barang berharganya digasak pelaku.

Akibat kejadian ini, korban pun mengalami kerugian hingga belasan juta rupiah dan melaporkan kejadian ini ke Sentara Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Palembang, Rabu (23/5/2018). 

Kelima siswi tersebut, yakni: Nisa Venesa (16) kehilangan satu suku perhiasan kalung emas dan cincin emas satu gram dan satu unit HP Oppo, Meliana (16) kehilangan HP Vivo dan satu unit sepeda motor Honda Beat.

Kemudian, Nyayu Melani (16) satu unit HP Advance S5, Dwi Iswahyudi (15) kehilangan satu unit sepeda motor Yamaha Mio Sporty, HP Xiomi 4A dan Wiwin Oktaviani (16) kehilangan HP Samsung J7.

Ketika ditemui, salah satu korban Nisa menuturkan, kejadian itu berawal saat mereka usai mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS) dan tidak langsung pulang ke rumah.

Namun saat itu mereka pun pergi jalan-jalan ke Danau OPI Jakabaring. 

Ketika sudah sampai di danau OPI, Jakabaring, saat santai tiba-tiba mereka didatangi seorang laki-laki berumur sekitar 30 tahun.

Dan lelaki itu bertanya di daerah Opi adakah pesantren, Spontan langsung dijawab
kelima siswa itu disini tidak ada.

Saat itu juga, kembali datang lagi seorang laki-laki berbadan tegap dan mengaku sebagai anggota polisi ikut bertanya apa tujuan laki-laki yang pertama tersebut mencari pesantren.

"Saat itu kedua terlihat begitu akrab hingga pria yang duluan datang tadi mengeluarkan sebuah benda dari dalam kantong celana dan berbicara pelan kepada pria yang satunya," ungkap Nisa menceritakan kejadian yang dialami mereka.

Lalu, ketika bercerita panjang, salah satu pelaku mengaku asal Yogya tujuan ke Padang.

Namun di Palembang kakeknya sakit dan kini tengah dirawat di RS Bari dan meminta kepada pria yang mengaku-ngaku polisi itu meminjaminya uang untuk biaya pengobatan kakeknya.

Dan akhirnya si pria yang pertama menyebut barang yang ada di tangannya ini jika dijual bisa laku sekitar Rp100 juta namun dia cuma butuh Rp 35 juta saja buat biaya perawatan kakeknya.

Si pria yang mengaku polisi itupun menyanggupi untuk membayar barang tersebut, tapi ditolak dengan dalih sudah lebih dulu bertemu kelima siswi yang dijanjikan bakal menerima uang Rp15 juta.

"Entah bagaimana akhirnya kami menyerahkan motor, HP dan perhiasan emas."

"Dan dua orang kawan kami Dwi dan Meli ikut mereka buat ngambil uang di RS Bari."

"Tapi justru mereka meninggalkan kedua teman kami disana dan kami tersadar telah ditipu saat mendengarkan suara adzan," Kata Nisa menangis saat melapor kepada petugas.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/2
Tags
Hipnotis
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved