Mapolda Riau Diserang Teroris
Ternyata Sumsel Diincar Duluan, Tapi 2 Rekannya Keburu Ditangkap Sehingga Serang Mapolda Riau
Bahkan keduanya yakni, Heri Hartanto alias Abu Rahman (38) dan Hengki Satria alias Abu Ansor (39)
TRIBUNSUMSEL.COM-Ada keterkaitan antara dua teroris yang tertangkap di Sumsel dengan 4 teroris yang menyerang Mapolda Riau.
Bahkan keduanya yakni, Heri Hartanto alias Abu Rahman (38) dan Hengki Satria alias Abu Ansor (39), disebut-sebut memiliki keterkaitan erat.
Sebab, keduanya merupakan asal Pekan Baru, belum diketahui apa maksud mereka mendatangi Sumsel sebelum tertangkap. Namun yang jelas kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jalan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (16/5/2018), seperti dilansir dari kompas menyatakan, karena keduanya dan keempat teroris penyerang Polda Riau, sama-sama dari sana.
Satu jenazah lagi atas nama Daud.
Diduga para terduga teroris itu disebut tergabung dalam kelompok Negara Islam Indonesia (NII). Kelompok ini berafiliasi dengan ISIS.
Dibiayai Pegawal BUMN dan Konsultasi dengan Dosen di Palembang
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, Senin (14/5/2018). Zulkarnain mengatakan, keenam teroris ini satu kelompak dan memiliki hubungan.
Apalagi mereka bermaksud menyerang Brimob Kelapa Dua Depok. Namun melihat ketatna Mako Brimob Depok, mereka membatalkan aksinya.
Diduga target mereka adalah Sumsel dan Riau.
Namun di Sumsel mereka keburu ditangkap, setelah berencana hendak menemui seorang dosen di Palembang.
“Saat ditangkap di kawasan pasar KM 5, keduanya hendak naik ojek menuju rumah dosen untuk konsultasi. Karena situasi di Brimob kondusif,” ujar Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, Senin (14/5/2018). Zulkarnain menjelaskan, AA dan HK sebelumnya telah berada di Jakarta untuk merencanakan aksi mereka.
Terkait dengan dosen, apakah sudah diperiksa atau bahkan ditangkap, Kapolda Sumsel mengatakan, untuk penyerangan ini, karena batal, mereka memutuskan datang ke Palembang dengan menaiki bus antarkota, untuk menemui seorang dosen.
“Ada tujuh orang yang berencana ikut dalam penyerangan di Mako Brimob, namun sampai sekarang baru dua yang tertangkap. Untuk dosen yang dimaksud masih kita selidiki," tuturnya.
Anti Pancasila dan Ingin Dirikan Negara
Heri Hartanto alias Abu Rahman (38) dan Hengki Satria alias Abu Ansor (39) mengaku, anti Pancasila dan ingin menerapkan dasar negara Indonesia berasaskan pada khilafah.