Berita Lubuklinggau
Berkah Ramadan, Omset Sehari Lemang Bambu Milik Warga di Lubuklinggau Ini Capai Rp 1 juta
Sesekali Megawati (51) mengernyitkan dahi dan mengelap keringat akibat panas dari tungku api pemanggangan
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Melisa Wulandari
Laporan wartawan Tribunsumsel.Com, Eko Hepronis.
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Sesekali Megawati (51) mengernyitkan dahi dan mengelap keringat akibat panas dari tungku api pemanggangan lemang bambu disamping rumahnya.
Tangannya pun terlihat begitu lincah bersama suaminya Bustomi (51) membolak-balik lemang yang akan dijual setiap harinya di Pasar Inpres dan Pasar Beduk Kota Lubuklinggau.
Baca: Kekurangan SDM, Kemenhub Seleksi Catar di Bidang Penerbangan Langsung Ikatan Dinas
Megawati mengaku telah menjadi penjual lemang sejak tahun 2004 silam. Setiap hari, dibantu putranya, Hariadi (28), keduanya memanggang lemang mulai pukul 06.00 WIB pagi hingga pukul 12.00 WIB siang.
"Tergantung tidak tentu kadang 200 batang kadang lebih,"ungkap Megawati saat dijumpai Tribunsumsel.Com, Kamis (17/5/2018).
Dalam sehari Megawati mengaku mampu menghabiskan sekitar 20 kilogram ketan yang menjadi bahan dasar untuk membuat lemang bambu.
Baca: Kesaksian Mengerikan Bripka Iwan Sarjana Disandera Teroris 30 Jam Hingga Lihat Teman Ditembak Mati
Bulan Ramadan pun menjadi berkah tersendiri bagi Megawati. Permintaan lemang bambu pun meningkat tajam dibanding hari biasanya.
Jika di hari biasa ia hanya menghabiskan 20 kilogram, sementara di Bulan Ramadan bisa menghabiskan hingga 50 kilogram ketan.
"Satu lemang kita hargai Rp 18 ribu. Bila pesan banyak bisa Rp 15 ribu, kalau ngecer dipasar biasanya jual Rp 20 ribu," ungkapnya.
Baca: HMPS PIAUD UIN Radan Fatah Launching Ramadan Ceria 2018
Dalam sehari bisa bisa meraup omset sebesar Rp 2 juta, setelah dipotong beli bahan dan keperluan lainnya penghasilan bersihnya mencapai Rp 1 juta perhari.
Menurutnya, peningkatan permintaan di Bulan Ramadan bukan hanya berasal dari masyarakat masyarakat lokal Kota Lubuklinggau saja.
Namun, banyak pula permintaan dari Palembang, Jakarta, bahkan ada yang sengaja datang dari Surabaya.
Baca: 2 Bulan Ditinggal Pergi, Begini Ekspresi Mengejutkan Putri Acha Septriasa Saat Bertemu Ayahnya
Berbagai varian lemang pun bisa menjadi pilihan. Tak hanya lemang original atau rasa gurih, ada pula lemang gula merah (lemang manis), dan lemang pisang.
"Kalau pagi kita masak lemang gurih, setelah masak lanjut lemang gula merah dan pisang," ujarnya.
Ia pun menjamin, rasa lemang buatannya jauh lebih enak bila dibanding dengan lemang-lemang lainnya, karena teksturnya garing, serta dapat bertahan hingga dua hari.
Baca: Driver Ojol Terduga Teroris Ditangkap, Rumahnya Digeledah, Keluarga Beberkan Fakta Mengerikan