5 Fakta Dita Oepriarto Otak Pelaku Bom Surabaya, No 4 Peluk Istri dan Anak Sebelum Eksekusi
Sosok pelaku pengeboman di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018) akhirnya terungkap.
Sumarto menjelaskan, meski jarang berkomunikasi, pihak keluarga tetap perhatian pada Puji.
Bahkan pihak keluarga pernah membelikan mobil hingga tapi dijual.
"Pernah dibelikan mobil tapi dijual terus. Terakhir dibelikan mobil, agar tidak dijual BPKB-nya tidak diberikan ada di Banyuwangi," kata Sumarto.
Tidak hanya itu, rumah Puji di Surabaya juga merupakan pemberian dari orangtuanya.
Usaha Jual Herbal
Warga mengetahui keseharian keluarga itu sebagai penjual obat herbal.
"Dia tetap nyapa, tapi hanya sekedar nyapa nanti itu aja dan masuk gitu aja. Anaknya juga sering sepedaan di depan rumah. Pekerjaan saya ga tau pasti, yang tau saya tau sering jual herbal gitu," papar Tanjung.
Tertutup
Dita telah tinggal sejak tahun 2010-2011 silam dan diketahui berasal dari Banyuwangi.
"Setengah tertutup, kalau ketemu ya nyapa. Sebelum ada insiden sekitar jam 13.00 WiB ada beberapa orang datang. Busananya sama, tertutup begitu," katanya pada TribunJatim.com di lokasi.
Meski sesekali terlihat, keluarga tersebut juga kerap menyapa warga lain.
4. Nangis bersama sebelum Pemboman
Dita Oepriarto dan keluarga, pengebom tiga gereja di Surabaya, sempat salat Subuh berjemaah di masjid dekat rumahnya. Rumahnya tergolong besar di Wisma
Indah Blok K-22 Rungkut, Surabaya.
Dikutip dari berbagai situs online, Khorihan, Ketua RT tempat Dita dan keluarga tinggal, mengungkapkan momen tersebut.