Berita Muaraenim

Warga Muaraenim Keluhkan BBM Jenis Solar Langka

Sebagian masyarakat Muaraenim mengeluhkan sulitnya mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar

Penulis: Ika Anggraeni | Editor: Melisa Wulandari
Tribunsumsel.com/Ika Anggraeni
Warga Muaraenim Keluhkan BBM Jenis Solar Langka 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Ika Anggraeni

TRIBUNSUMSEL.COM, MUARAENIM - Sebagian masyarakat Muaraenim mengeluhkan sulitnya mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar, Senin (30/4/2018).

Berdasarkan pantauan Tribunsumsel.com di SPBU desa Kepur dari 5 tangki penampungan BBM yang ada dimasing-masing tangki penampungan bertuliskan Premium Kosong, Pertalite Kosong, Solar Kosong, Solardex kosong,

dan tampak pula beberapa warga yang ingin mengisi BBM kecele dan kecewa karena stok BBM di SPBU ini kosong,sehingga beberapa warga tersebut harus memutar balik arah kendaraan mereka.

Seperti yang dituturkan Deni (35) salah satu warga Muaraenim mengaku dirinya sudah dua hari ini sulit mendapatkan BBM jenis solar.

"Saya sudah keliling dari SPBU Muaraenim, Muara Lawai Lahat dan yang lainnya tapi tetap tidak dapat kata orang SPBU solar memang lagi kosong," katanya.

Dikatakannya untuk mendapatkan solar, ia kerap kali harus berlomba cepat dengan angkutan truk batubara tanpa muatan yang juga ikut ngantri BBM.

"Sudah mengantri lama saat sudah mendekati arah depan antrian katanya solar habis, bagaimana tidak kecewa solar subsidi yang seharusnya diperuntukan untuk masyarakat digunakan oleh angkutan batubara," keluhnya.

Seharusnya lanjut Deni, pihak pengelolah SPBU harus membuat aturan khusus angkutan batubara termasuk bagi yang tanpa muatan untuk tidak menggunakan solar bersubsidi.

"Kalau tidak kami sebagai masyarakat yang akan dirugikan, kami tidak akan selalu kebagian solar karena truk-truk tersebut, "jelasnya.

Ditambahkan Anas (29) warga Muaraenim lainnya mengatakan kelangkaan bbm ini tidak hanya terjadi pada solar saja, tapi juga pada bbm jenis premium.

"Di kota Muaraenim dan tanjung enim cuma SPBU didesa Kepur inilah yang masih menyediakan BBM jenis premium,

tapi sudah dua hari ini semua jenis BBM kosong di SPBU ini,tidak tahu kenapa, dan karena tidak tersedia ya terpaksa beli BBM eceran yang harganya lebih mahal," keluhnya.

Ditambahkannya jika memang kebutuhan pengguna solar meningkat seharusnya pihak pertamina menambah stok bagi SPBU sehingga kebutuhan BBM masyarakat tidak sulit seperti sekarang ini.

Sementara pengelolah SPBU Desa Kepur,Anwar mengakui kosongnya stok BBM di SPBU yang ia kelolah.

"Semua jenis BBM saat ini kosong, kekosongan ini sudah terjadi sejak Sabtu siang (28/4/2018) yang lalu," katanya.

Dijelaskannya pihaknya juga tidak mendapat kepastian apa yang menjadi penyebabnya.

"Karena yang ngaturnya pertamina, mungkin Besok malam,(Selasa,Red) baru datang itu juga mungkin tengah malam," katanya.

Dijelaskan Anwar, dengan kosongnya stok bbm di SPBU yang ia kelolah tersebut membuat pihaknya juga mengalami kerugian.

"Karena kami masih harus tetap bayar gaji karyawan dan juga bayar listrik meskipun tidak ada bbm, stok bbm kosong kami juga ikutan susah," katanya.

Dijelaskannya setiap kali mengisi pihaknya selalu menyetok sebanyak 8 ton dari masing-masing BBM.

"Ada Solar subsidi,solardex,pertalite,dan premium, dan jumlah tersebut paling tahan dua atau tiga hari setelah itu habis," katanya.

Diakui Anwar,jika banyak truk batubara kosong yang ikut mengantri membeli solar bersubsidi.

"Kalau mereka bermuatan tidak kami layani tapi kalau truknya kosong masih bisa dilayani," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved