Driver Online Ditemukan Tewas
Sudah Dibujuk, ini Alasan Hengki Sulaiman Buronan Pembunuh Driver Gocar Enggan Serahkan Diri
Sejak obrolan singkat melalui aplikasi messenger pada akhir pekan lalu, tidak ada lagi kontak dengan buronan Polda Sumsel ini.
Pagi kemarin Fredi dijumpai saat sedang santai di rumahnya. Pria yang belum dua tahun jadi kepala desa ini menjelaskan bagaimana kehidupan di Kecamatan Lalan, terutama di Desa Mulya Jaya.
"Kami sebenarnya di sini kaget. Sejarah Lalan sejak zaman trans (transmigrasi), baru kali ini terjadi. Di luar batas nalar warga," ungkapnya.
Ia mengakui, memang pernah kriminalitas terjadi, misalnya pencurian motor. Tapi hanya sekali atau dua kali. Sedangkan kasus pembunuhan baru kali ini.
Warga desa ini lebih kaget lagi ketika mendengar keterlibatan Tyas Dryantama (sudah menyerahkan diri) dan Hengki Sulaiman. Padahal Tyas selama ini dikenal anak yang pintar dan rajin membantu orangtuanya.
Begitu juga Hengki Sulaiman, sosok ini adalah pemuda pekerja keras, tidak malu jadi tukang ojek, atau ambil upahan panen jagung.
Dua pemuda lain yang terlibat adalah Poniman (meninggal ditembak polisi), warga Desa Karang Sari dan Bayu Irmansyah (ditahan) warga Desa Mekar Jaya.
Usai percakapan melalui messenger beberapa hari lalu, Fredi masih tak percaya sepenuhnya dengan ucapan Hengki.

Apalagi dia pernah dengar ada temanya di desa sempat menelepon Hengki. Lalu ia menjawab tidak tahu sedang berada di mana selama masa persembunyian.
"Saya tidak punya nomor telepon dia. Harusnya dia menyerahkan diri. Dia sidang, lalu jalani tahanan. Kalau sekarang lari, tidak bebas, tidur tidak nyenyak," ujar Fredi.
Baca: Driver Online Palembang Ditemukan Tewas - Anak Bungsu Masih Sering Tanyakan Ayahnya Dimana
Baca: Buron Akibat Membunuh Driver Taksi Online, Ini yang Terjadi Pada Akun Instagram Hengki
Baca: Pelarian Hengki yang Ikut Membunuh Driver Online Terlacak - Kapolda Sumsel: Akan Kami Sikat Habis
Apabila melihat Hengki di desa, Fredi janji akan memegangnya dan diantar ke Polda Sumsel.
Sejumlah orang malah mulai memberikan penilaian negatif pada kecamatan yang subur ini. Gara-gara perampokan itu ada yang menyebut Lalan adalah wilayah miskin, Lalan berada di pelosok.
Hujatan yang tersebar di berbagai media sosial ini terpantau langsung oleh Fredi. Ia jengah, merasa kecewa dengan tuduhan buruk pada tempat tinggalnya.
