Berita Palembang
Napi Lapas Merah Mata Tewas Dipukuli Oknum Polsuspas, Diduga Masalah Utang Bisnis Narkoba
Warga binaan Lapas Merah Mata Palembang Bisan Azhari (43) tewas setelah sekarat selama lima hari di RSMH Palembang diduga akibat
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Warga binaan Lapas Merah Mata Palembang Bisan Azhari (43) tewas setelah sekarat selama lima hari di RSMH Palembang diduga akibat dipukuli oknum Polsuspas.
Bisan Azhari meninggal, Selasa (20/3) pukul 21.30 karena adanya pembekuan darah di bagian kepala dan lebam di bagian kaki karena dipukuli.
Tewasnya Bisan, membuat pihak keluarga tak terima karena kematiannya sangat tidak wajar.
Istrinya, Holijah (42) dan kakak perempuan, Nani, melaporkan oknum Polsuspas ke SPKT Polda Sumsel, Kamis (21/3).
"Saya tidak terima, suami saya meninggal karena dianiaya. Dari pemeriksaan, di kepala ada pembekuan darah dan kaki juga lebam-lebam."
"Sudah dirawat, tetapi nyawanya tidak bisa tertolong lagi," ujar Holijah usai melapor ke SPKT Mapolda Sumsel.
Diketahui Bisan mengalami pemukulan yang dilakukan oknum Polsuspas berinisial JN, saat sang kakak perempuannya Nani membesuk dirinya.
Dari situ ia menceritakan bila ada utang dengan JN. Hutang Bisan kepada JN, dari informasi yakni masalah bisnis narkoba.
"Sebelumnya sempat telepon, katanya minta transfer uang karena ada utang sama JN."
"Tapi setelah itu saya dapat kabar, sudah sekarat dengan kondisi luka di kepala dan juga luka disekujur tubuhnya," pungkas Holijah.
Sedangkan Nani, menuturkan adiknya telah dianiaya dan disiksa penjaga lapas karena masalah narkoba.
Karena Binsar pernah bercerita bahwa memiliki utang karena narkoba.
"Saya tidak tahu masalah hutang apa sehingga adik saya dipukuli. Namun, ada yang bilang karena hutang narkoba tapi saya tidak tahu kepastiannya."
"Kami dari keluarga meminta keadilan. Karena adik saya meninggal dengan kondisi darah membeku di otak kepalanya," ujar Nani.
Bisan Azhari merupakan napi atau warga binaan yang menjalani hukuman pidana selama 10 tahun kurungan penjara atas kasus narkoba.