Ironis, Ramai Impor, 2.000 Ton Beras Tersimpan di Gudang Bulog, Berubah Kuning dan Pecah-pecah
Ironis. Di tengah pro kontra kebijakan pemerintah mengimpor beras, Komisi II DPRD Sumsel malah menemukan 2.000 ton beras sejahtera (rastra)
Sementara Kepala Perum Bulog Divre Sumsel Babel H Bakhtiar AS mengatakan, beras yang ada di gudang sebelum dirinya menjabat sebagai orang nomor satu di Bulog Sumsel Babel.
Sehingga ia tak tau pasti mengenai kebijakan Bulog pada saat itu.
Namun dirinya telah bertanya kepada petugas gudang dan membenarkan jika terdapat 2 ribu ton stok beras tahun 2016.
Ia menjelaskan kenapa bisa terjadi stok ini karena memang kondisi panen tahun 2015-2016 banyak sehingga melebihi kuota.
"Katakanlah misalnya kuota kita 10 ribu ton, sementara stok kita 20 ribu ton sehingga tertinggallah stok yang ada," jelasnya.
Diterangkan, sesuai dengan prosedur penyimpanan dan perawatan di Bulog, jika nanti kondisi beras sudah tidak layak maka tidak salurkan lagi.
"Sekarang prosesnya lelang karena tidak mungkin dipasarkan akan merugikan masyarakat.
Saya masih baru sehingga mempelajari alasan ini bisa terjadi, tapi dalam rangka mengurangi kerugian yang lebih besar maka harus dilelang," katanya.
(axl)