Hampir Berusia Separuh Abad, Ini Rumah Songket Tradisional Palembang yang Go Internasional
Mempertahankan budaya leluhur dan melestarikannya, bukan hal mudah, apalagi di zaman sekarang.
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Melisa Wulandari
Baca: Sering Alami Mati Listrik, Warga di Muratara Tak Khawatir Lagi Karena Pemerintah Akan Buat Ini
Dari kedua jenis kain itu pun, terdapat banyak motif songket, di mana Rumah Songket Mangcek Ali telah menghasilkan ratusan motif songket.
"Songket Lepus itu ialah benang emasnya memenuhi sleuurh permukaan kain.
Kalau songket Cempuk hanya di beberapa bahan atau motif dari kain songket saja yang ada benang emasnya," jelas Ali.
Baca: Resmi Sandang Status Duda, Netizen Ramai Tulis Komentar Begini di Akun Taqy Malik!
"Motif kain songket banyak sekali. Kami kebanyakan membuat motif Nago Besaung, Bintang Mawar, Bintang Kayu Apung, Nampan Perak, macam-macam.
Tapi motif yang klasik, motif kuno itu Nago Besaung," jelasnya lagi.
Kini di usia yang tidak muda lagi, yakni 62 tahun, Ali mewariskan usaha kain songket pada putranya yakni Anton Bastari.
Baca: Blak-blakan ! Hotman Paris Beri Sindiran Ini Buat Pak Dendy Usai Istrinya Permalukan Nylla Nylala
Di tangan Anton, kain songket yang dibuat tidak "diutak-atik" dengan model dan motif songket kekinian, melainkan tetap mempertahankan model songket klasik dekade tahun 1970-an.
Hasilnya pun berbuah manis. Kain songket buatan Anton banjir permintaan baik dari dalam maupun luar negeri.
"Banyak yang pesan (kain songket) terutama dari Jakarta. Kalau dari luar negeri, Malaysia paling sering pesan songket dari Palembang, khususnya dari rumah songket kita ini," terang Ali yang telah dua tahun meneruskan bisnis ayahnya itu.
Baca: Berawal dari Coklat, Pria Ini Jatuh Cinta Sama Kasir Cantik,Tapi Kisahnya Malah Berujung Tragis !
Menurutnya, jenis dan motif songket yang paling banyak dicari yakni Lepus Nago dengan bahan dasar warna merah.
"Kebanyakan orang pesan kain songket motif Lepus Nago dengan warna merah. Kalau warna lain, khusus motif ini tidak sesuai dikombinasikan dengan warna selain merah," papar Anton.
Dirinya menjelaskan, untuk membuat satu lapis kain songket, diperlukan waktu hingga satu bulan.