Astaga ! Demi Menang Perang Dunia 2,Ratusan Gambar Bugil Disebar Tuk Pecah Konsentrasi
Tepatnya tanggal 7 Desember 1941, pecahlah Perang Pasifik. Perang dunia II komplet melibatkan hampir seluruh dunia
Mereka juga menyebarkan propaganda mengenai penyakit kelamin. Salah satu menyatakan penyakit kelamin meningkat di kalangan wanita-wanita di negara asal musuh dan 84% dari wanita yang terkena ialah istri tentara AS yang suaminya sedang ditugaskan di luar negeri.
Jepang mempergunakan teknik yang sama. Mereka menyebarkan selebaran untuk Filipina, tetapi memberi kesan bahwa asal selebaran itu dari tentara AS.
Selebaran itu memperingatkan GI bahwa wanita Filipina mudah menyerahkan diri kepada GI asal diberi sedikit bahan makanan dan orang Filipina tidak mengerti kebersihan sehingga menjadi pembawa penyakit. Maksud selebaran ini tentu saja untuk membuat pribumi sipil benci kepada tentara AS.
Tentara AS dibekali atabrine, pil untuk diminum tiga kali sehari agar terhindar dari malaria. Jepang berhasil memberi kesan bahwa pil itu bisa menyebabkan impoten permanen. Akibatnya sebagian besar tentara, terutama yang pendidikannya rendah, berhenti minum pil itu dan menderita malaria.
Jepang juga dengan selebarannya sering menunjukkan GI memperkosa wanita pribumi dan Jepang menjadi penyelamatnya.
Di Malaysia (waktu itu masih Malaya), Jepang menyebarkan selebaran untuk menghasut penduduk agar berontak terhadap Inggris. Tentara Inggris digambarkan memperlakukan wanita-wanita Malaya dengan kurang ajar.
Goebbles memangku wanita
Bukan cuma Jerman dan Jepang yang memakai pornografi sebagai salah satu strategi untuk mencapai kemenangan. Amerika juga.
Kantor Penerangan Perang milik AS membuat gambar-gambar Goebbles memangku wanita setengah telanjang. Geobbles memang tefkenal senang wanita dan kadang-kadang mempunyai simpanan aktris.
Setidak-tidaknya ada 3 buku yang mengungkapkan bahwa AS mempergunakan pornografi dalam Perang Dunia II sebagai bagian dari strateginya, yaitu The Spymasters oleh Charles Whiting, The Secret History of America's First Intelligence Agency oleh R. Harris Smith dan dokumen Final Report of Production and Distribution from July 15, 1944 to May 15, 1945.
Dalam bukunya R. Harris Smith menyatakan sekelompok psikoanalis berpendapat bahwa negara totaliter Nazi bisa ditaklukkan kalau Hitler dimusnahkan secara psikologis. Tanpa kendali Fuehrer yang kuat negara itu akan berantakan.
Berton-ton bahan-bahan porno harus dijatuhkan oleh pesawat pembom di dekat markas besar Hitler dengan harapan Fuehrer akan keluar, melihat foto-foto wanita telanjang, dalam pelbagai pose yang menggiurkan dan jatuh ke tanah dengan mulut berbusa karena serangan gila yang hebat.
Tetapi ada perwira yang menganggap ahli-ahli itu sendiri yang gila dan menyatakan kepada mereka bahwa tidak ada satu pun penerbang AU yang boleh menghadapi risiko besar untuk melaksanakan gagasan gila itu.
Versi lain menyatakan hal ini tidak dilaksanakan karena kekurangan pesawat terbang.
Inggris mengakui menyebarkan gambar dengan tulisan porno di front Jerman. Mereka juga mempergunakan taktik memecah belah sebab gadis Jerman digambarkan bercintaan dengan tentara berambut hitam (Italia) padahal masa itu Jerman sangat ingin mempertahankan ke "arya" annya.