Astaga ! Demi Menang Perang Dunia 2,Ratusan Gambar Bugil Disebar Tuk Pecah Konsentrasi
Tepatnya tanggal 7 Desember 1941, pecahlah Perang Pasifik. Perang dunia II komplet melibatkan hampir seluruh dunia
Teknik sama di Korea dan Vietnam
Salah satu gambar porno yang disebarkan Inggris ialah sebagai berikut: Dibuat daftar menu untuk perjamuan pada pesta Nazi.
Menu itu terdiri dari makanan-makanan mahal yang langka waktu perang. Di tepi-tepinya digambari pria dan wanita dalam adegan-adegan yang merangsang.
Juga orang-orang Jerman mengumpulkan selebaran-selebaran ini untuk kenang-kenangan dan malah memperjualbelikannya di antara sesama tentara.
Inggris juga memiliki proyek pembohongan pada masa itu, yang bisa dibaca dalam buku The Big Lie oleh John Baker White.
Untuk tentara Jerman yang sedang menduduki Yunani dijatuhkan kartu-kartu yang menggambarkan pria-pria Italia yang romantis dan pria-pria Norwegia yang jantan diberi penginapan di rumah-rumah atau di dekat rumah-rumah tentara Jerman yang sedang berada ribuan kilometer dari rumah.
Armin Hull yang merancang dan mencetak gambar-gambar porno Inggris waktu itu beranggapan bahwa strategi ini cuma membuang-buang waktu.
Menurut para ahli-sejarah, supaya propaganda berhasil, syaratnya ialah bahwa yang dinyatakan itu betul. Kalau mereka yakin bahwa yang dikatakan itu betul, mereka akan percaya dan dikuasai. Tetapi kalau ketahuan bohong, maka cuma akan jadi bahan tertawaan.
Pornografi yang kasar seperti yang banyak dibuat pada Perang Dunia II tidak akan efektif. Menurut hasil riset yang dilakukan selama ini, selebaran yang secara eksplisit memperlihatkan tindakan seksual cenderung memperbesar semangat, bukan meruntuhkannya.
Kekuatan-kekuatan besar kini sudah tahu dan tidak mau lagi menghibur tentara musuh yang kesepian di tempat terpencil yang terletak di garis depan.
Gambar istri atau pacar yang sedih atau menangis lebih positif hasilnya. Kedua belah pihak mempergunakan metode ini pada masa Perang Korea.
Istri digambarkan duduk menangis di rumah dan menyatakan betapa sedihnya mereka ditinggal suami. Dalam perang Vietnam dipakai teknik yang sama.
Sampai saat ini di Fort Bragg, AS, psikolog-psikolog terus mengadakan riset dan menulis propaganda untuk perang-perang yang akan datang. (Soldier of Fortune)
(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Desember 1981)