Tragis! Jembatan Gantung Penghubung Desa Berugo-Desa Tanjung di Muara Enim Rusak Parah

Tak hanya itu saja pipa penyangga jembatan sudah banyak kropos dan berkarat, serta geladak jembatanpun sudah tidak ada lagi.

Penulis: Ika Anggraeni |
TRIBUNSUMSEL.COM/IKA ANGGRAENI
ondisi jembatan gantung penghubung desa berugo dan desa Tanjung kecamatan Belimbing Kabupaten Muaraenim 

TRIBUNSUMSEL.COM, MUARAENIM-Kondisi jembatan Gantung penghubung Desa Berugo dan Desa Tanjung kecamatan Belimbing rusak parah, Minggu (29/1/2018).

Menurut info di lapangan,kondisi jembatan itu tersebut sangat memprihatinkan dimana behel penyangga jembatan sudah banyak yang putus karena hanya menggunakan behel sambungan.

Tak hanya itu saja pipa penyangga jembatan sudah banyak kropos dan berkarat, serta geladak jembatanpun sudah tidak ada lagi.

Seperti yang dikatakan oleh Kepala Desa Berugo Desi Aryani melalui Sekertaris Desa Rusdi saat dijumpai awak media mengatakan bahwa rusaknya jembatan tersebut sudah terjadi selama satu tahun belakangan ini.

" Semua geladak yang berasal dari plat lepas karena las platnya kurang bagus, ditambah lagi behel dan pipa penyanggah tiang jembatan yang sudah keropos," ungkapnya.

Ia juga mengatakan bahwa jembatan gantung tersebut  merupakan salah satu akses penghubung menuju ke desa Tanjung.

" warga yang akan pergi ke kebun yang ada di desa Tanjung dan warga desa Tanjung yang ingin pergi ke sekolah yang ada di desa Teluk Lubuk lewat jembatan ini, karena aksesnya lebih dekat dibanding harus mutar lewat desa cinta kasih," ungkapnya.

Dikatakannya selain melintas jembatan ini memang masih ada alternatif lain bagi warga yang ingin menyebrang sungai yakni melalui jalur air dengan menumpangi ketek.

" Namun dengan menumpang ketek berarti warga harus bayar dan artinya mereka harus mngeluarkan biaya dibanding lewat jembatan yang gratis, dan ini tentu saja akan memberatkan warga," katanya.

Sementara itu JN, salah satu warga desa Tanjung yang enggan disebutkan namanya mengharapkan kepada pemerintah agar dapat memperbaiki jembatan tersebut karena merupakan akses vital yang diperlukan oleh kedua warga desa tersebut. 

" Kami berharap pemerintah dapat segera memperbaiki jembatan ini agar warga bisa dengan mudah menuju kekebun dan anak-anak yang akan pergi sekolah di desa Teluk Lubuk dapat melewati jembatan ini," katanya.

Ia juga mengatakan karena tidak adanya akses jembatan ini anak-anak yang sekolah di SMP dan SMA 1 Belimbing yang berada di desa Teluk Lubuk terpaksa menggunakan ketek atau menyewa mobil.

" Dan tentu saja hal ini sangat memberatkan kami karena kami harus menyiapkan ongkos lagi untuk anak yang akan pergi sekolah,seandainya ada jembatan ,kami tidak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk ongkos anak sekolah," pungkasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved