Inilah Penyebab Korban Tak Berdaya Dilecehkan, Perawat National Hospital Ucap Begini Sebelum Beraksi
Warganet di Indonesia sedang dihebohkan atas beredarnya video dugaan tindak pelecehan seksual oleh oknum perawat
TRIBUNSUMSEL.COM -- Warganet di Indonesia sedang dihebohkan atas beredarnya video dugaan tindak pelecehan seksual oleh oknum perawat terhadap pasien sebuah rumah sakit di Surabaya, Jawa Timur bernama National Hospital.
Video tersebut beredar luas sejak Rabu (24/1/2018) kemarin, melalui media sosial dan aplikasi pesan instan.
Benarkah peristiwa asusila ini?
Sebagai bentuk pertanggung jawaban, manajemen memecat dia.
"Kami meminta maaf kepada pasien dan keluarga pasien. Kami juga menyesalkan hal ini bisa terjadi," kata Kepala Perawat National Hospital, Jenny Firsariana, Kamis (25/1/2018) kepada wartawan.
Manajemen, sambung dia, tidak mentolerir segala tindakan yang merugikan pasien.
"Oknum perawat akan ditindak tegas dan diberhentikan secara tidak hormat," jelasnya.
Saat ini pihaknya sedang mengkoordinasikan masalah tersebut dengan pihak yang berwajib maupun dengan organisasi profesi perawat.
"Kita memiliki standar tinggi dalam merawat pasien," jelasnya.
Dugaan pelecehan terjadi saat korban yang berjenis kelamin wanita dibius karena menjalani operasi.
Saat itu, korban sedang berada di ruang pemulihan.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Rudi Setiawan mengatakan, korban dilecehkan saat dalam keadaan kurang sadar karena masih dalam pengaruh obat bius.
Perawat sepertinya tahu jika korban dalam keadaan kurang sadar sehingga nekat berbuat menjijikkan.
"Kalau dia sadar, pasti melawan," ujar Rudi.
Suami korban, Yudi Wibowo Sukinto saat melaporkan kasus ini di Mapolrestabes Surabaya mengatakan, pelaku memegang buah dada istrinya 2 hingga 3 kali.
"Setelah operasi kan bajunya setengah tela**ang, diraba pa**daranya 2 hingga 3 kali. Istri saya merasa," ujar pengacara terpidana kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso tersebut.
Sebelum meraba buah dada korban, pelaku sempat mengecek apakah korban sadar atau tidak.
"Dia ditanya, orang dari mana, ibu dari mana? Ngecek kesadaranya apa sudah pulas tidur, tapi istri saya tidak berdaya," tutur Yudi.
Mengetahui dirinya dilecehkan secara seksual, korban pun menangis dan detik-detik kejadian direkam, lalu videonya dalam 2 potongan diunggah melalui akun Instagram diduga milik korban.
Dalam unggahan video tersebut, pemilik akun menyertakan keterangan (caption), "Pantaskah seorang pasien yang lemah tak berdaya mendapatkan perlakuan pelecehan seperti ini ?!."
Saat video diputar, terlihat dia menangis dan mengaku tidak bisa tidur hingga makan karena terpukul.
"Saya nggak bisa tidur, nggak bisa makan. Saya nangis. (Pukul) setengah 4 saya baru bisa tidur, itu pun nggak pules. Saya terhina," demikian dikatakan wanita berparas ayu tersebut.
Lalu, di hadapan oknum perawat sekaligus terduga pelaku, korban memaksa dia mengakui perbuatannya.
"Kamu ngaku dulu, apa yang kamu perbuat. Kamu ngaku dulu. Kamu ngaku dulu depan in," ujar korban bernada keras di ranjang pasien saat tangannya masih dipasangi selang infus.
Tanpa membantah, oknum perawat berseragam itu lalu mengakui perbuatannya.
"Iya memang saya khilaf. Saya minta maaf," kata dia.
Menonton video tersebut dan mendengar pengakuan oknum perawat, sejumlah pemilik akun melalui kolom komentar akun diduga milik korban pada Instagram ramai-ramai menulis komentar.
Pemili akun @nourhakna menulis komentar, "Pengen banget bogem tu cowok."
Pemili akun @artymonica menulis komentar, "Bisa 2 tahun penjara nih si pelaku."
Pemili akun @jonipotatoo menulis komentar, "Hrsnya dia minta maaf sama mbak, d depan istri dan orang tuanya serta keluarganya,biar malu sama keluarganya atas apa yg dia perbuat ke mbak."
Pemili akun @fanny_desfriany menulis komentar, "Sedih dan sakit hati saya melihatnya mbak, lbh baik dilaporkan biar dipecat dan dipenjara. Perawat macam apa ky gitu."
Pemili akun @arri_munandaarr menulis komentar, "Pelecehan seksual, klo cuma minta maaf gitu aja ga' cukup, kasih pelajaran atau tindakan biar kapok."
Pemili akun @azi.maheso menulis komentar, "Sikat bu, bawa ke ranah hukum. Bukan2 ngompor2i, tapi buat memberikan pelajaran buat dia dan pihak rumah sakit dalam membina staff nya. Jangan mau damai bu."
Pemili akun @eka_midosnes96 menulis komentar, "Laporin aja ke pihak yg berwajib Police, Negara kita Negara Hukum biar dia diHukum sesuai dgn Perbuatannya Biar tau rasa Perawatyah merawat, bukannya malah digi2in."
Pemili akun @fitrifitri46 menulis komentar, "Mbak2 aku yg perawat jadi ikut malu, ikut merasakan gmna sakitnyaa di lecehkan. Udah laporkan aja biar gak bikin jelek nama perawaat, perawat kog gak punya etikaa sama sekali."
Pemili akun @darrenjunius.g menulis komentar, "Gila parah banget laporin aja biar gak ada lg kejadian yang sama."
Pemili akun @jessicaamadea menulis komentar, "Laporin aja mba ...mba nya baek bgt masih bs salaman. Duh kalo saya sih udh saya gampar itu orang."
Pemili akun @juwitawisdom menulis komentar, "Tuk bos rumah sakit segera pecat perawat ini biar agar wanita yang lain tidak menjadi korban dan dia tidak layak menjadi perawat. Bahaya tuh kalau tiba2 dia horny mungkin memperkosa pasien wanita sedang di bius."
"Tuk keluarga korban , perawat ini harus di hukum.. Saya Jijik banget dengan perawat pria ini , sangat layak di pecat dan dihukum . tidak cukup dengan minta maaf , kalau semua cukup dengan minta maaf maka dia mungkin akan mengulangi lagi . Napsu sex pria itu kok ga bisa dikontrol padahal Uda usia lebih 17 tahun tahun Makanya otak itu jangan mikir sex 24 jam setiap hari ."
"Saya empati tuk korban ini."
Pemili akun @syarifmaulanamalikibrahim menulis komentar, "Perawatnya harus masuk jeruji besi. Rumah Sakitnya harus dibekukan selama 10tahun. Baru bakal dapat efek jera."
Pemili akun @newhopeofme menulis komentar, "Saya nonton ini, langsung ngelus dada. Ngeliat berita wanita dilecehkan, saya sebagai sesama wanita seperti ikut dilecehkan juga. Banyak cerita dari org disekitar saya yg kena pelecehan, sampai ada yg trauma. Dan itu bakal "berbekas" disepanjang hidupnya. Tolong proses hukum, mbak! Biar kapok nih manusia mesum cabul najis."(*)