Breaking News

Mahasiswa Widya Dharma Tak Ada Ijazah

Wisuda Tak Dapat Ijazah, Mahasiswa Widya Dharma Ditawarkan Ijazah Jurusan Lain Atau Kuliah Lagi

Perasaan itu dialami puluhan mahasiswa program studi farmasi dan rekam medis Perguruan Tinggi Widya Dharma dan Harapan Palembang

Editor: M. Syah Beni
Tribun Sumsel/ Net
Perguruan Tinggi Widya Dharma dan Sekolah Harapan Palembang 

“Kami ngarep wisuda kemarin digerbek, seperti wisuda abal-abal di jawa,” cetus temannya.

Saat ini sekitar 64 alumnus jurusan rekam medis dan farmasi yang baru diwisuda kemarin belum mendapatkan ijazah dan STR. Semuanya adalah mahasiswa diploma tiga angkatan 2014.

Kemudian mahasiswa angkatan 2015 yang tahun ini menyelesaikan kuliah bakal mengalami nasib yang sama. Sedangkan mahasiswa angkatan 2016 dan 2017 dari dua jurusan dikabarkan sudah pindah ke perguruan tinggi lain.

Baca: Videonya Viral dan Dirinya jadi Tenar, Mpok yang Pengen ke Mall Sekarang Dibilang Mirip Artis Ini !

Masalah tidak sampai di sini, alumnus yang tamat pada 2010 lalu juga mulai ketar-ketir. Sebab ada kakak tingkat mereka yang baru diterima kerja di rumah sakit swasta mulai didesak untuk mengumpulkan legalisir terbaru. 

“Kami bingung, banyak sekali rumor berkembang. Informasi dari staf kampus berbeda-beda. Ada yang menawarkan pindah sekolah D4 di Bandung. Ada yang katanya pindah ke perguruan tinggi di Palembang ini,” ungkap pria yang bertubuh gempal.

Informasi terbaru yang diterima mahasiswa, Yayasan Widya Dharma dan Harapan menawarkan mahasiswa bisa mendapatkan STR dan ijazah dengan cara pindah ke jurusan Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM).  

Apabila ingin tetap memiliki jurusan farmasi misalnya, disarankan pindah ke perguruan tinggi swasta di Bandung. Caranya kuliah lagi setahun untuk mendapatkan ijazah diploma empat (D4).

Tawaran ini terkuat saat beberapa wali dan mahasiswa bertemu dengan Kepala Yayasan Widya Dharma dan Harapan Palembang, Sofyan Sitepu.

Baca: Makin Dewasa,Begini Perubahan Penampilan Abidzar Al-Ghifari Putra dari Alm.Uje Sekarang !

Mahasiswa menganggap solusi yang ditawarkan ini merugikan mereka. Misalnya pindah dengan memiliki ijazah SKM. Artinya mereka tidak memiliki skill tentang keilmuan dari ijazah yang diperoleh.

Pilihan ini dianggap menjerumuskan diri sendiri.  Kekhawatiran itu muncul saat hendak melamar kerja. Mereka yakin tidak bisa menunjukkan kemampuan saat diuji praktik,  wawancara, atau menjawab soal ujian.

Pilihan kedua untuk  melanjut kuliah D4 di Bandung makin memberatkan karena ada biaya tambahan. Dari sebuah foto rincian biaya yang beredar di mahasiswa, butuh uang sekitar Rp 10 juta.

Mulai dari pendaftaran Rp 375 ribu, biaya kuliah (pilihannya bayar satu tahun Rp 7,2 juta, bayar 1 semester 3,6 juta, atau bayar per bulan Rp  600 ribu), ditambah lagi biaya konversi Rp 25 ribu per satuan kredit semester (SKS)..

Informasi pindah kuliah ini juga beredar melalui rekaman pembicaraan antara wali dan mahasiswa bersama ketua yayasan.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved