Mahasiswa Widya Dharma Tak Ada Ijazah

Wisuda Tak Dapat Ijazah, Mahasiswa Widya Dharma Ditawarkan Ijazah Jurusan Lain Atau Kuliah Lagi

Perasaan itu dialami puluhan mahasiswa program studi farmasi dan rekam medis Perguruan Tinggi Widya Dharma dan Harapan Palembang

Editor: M. Syah Beni
Tribun Sumsel/ Net
Perguruan Tinggi Widya Dharma dan Sekolah Harapan Palembang 

Pandangan dan  jarinya tidak lepas dari layar smartphone.

Dari grup dan pesan pribadi whatsapp, ia memantau pergerakan teman-temannya. Tersisa 24 mahasiswa rekam medis seangkatannya yang masuk tahun 2014.

Rencana dibuat dadakan itu batal terlaksana. Banyak diantara temannya tidak bisa ikut serta. Meski demikian, ada satu temannya yang lain datang untuk ngobrol bersama Tribun Sumsel.

Keduanya baru saja wisuda pada 6 Januari 2018. Meski mau bercerita, keduanya tidak ingin nama mereka dicantumkan di koran. Takut malah urusan dipersulit oleh pengurus yayasan.

Keruwetan akademik ini bermula saat ada keputusan bersama dua menteri tentang alih kelola perguruan tinggi dari Kementerian Kesehatan ke Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Baca: Dulu Akrab Hingga Sempat Tidur Bareng,Inikah Alasan Melodya Vanesha Laporkan Sheila Marcia,Ternyata

Pengurus Perguruan Tinggi Widya Dharma dan Harapan belum selesai mengurus proses alih bina ini sehingga ijazah dan STR mahasiswa sulit keluar.

Tribun Sumsel coba mengecek ke website forlap.ristekdikti.go.id, sebagai pangkalan data pendidikan tinggi di Indonesia.

Ketika memasukkan kata kunci widya dharma dan harapan tidak ditemukan nama ini di kanal pencarian data perguruan tinggi.

Begitu juga saat diketik kata Harapan, tidak menampilkan hasil pencarian.

Pemuda 22 tahun yang dijumpai Tribun awal pekan tadi mendengar desas-desus, bahwa perguruan tinggi tempatnya kuliah tidak perpanjang izin sehingga tidak terdaftar di Dikti.   

Sudah dikasih batas waktu sampai Agustus 2017, tetapi belum juga selesai.

Baca: Ingat Film Anak Teletubbies, Pemeran Tinky Winky Meninggal Dunia, Ini Wajah Aslinya

“Lulusan kami terlantar lima bulan. Kami mestinya wisuda Agustus 2017, ternyata baru wisuda Januari ini. Wisuda diundur karena masalah belum selesai,  jadi tidak bisa diwisuda,” ungkapnya.

Kami sudah rugi waktu, materi, dan umur. Untuk masuk kuliah saja, tiap mahasiswa harus membayar uang Rp 10 juta. Belum lagi biaya per semester Rp 3,5 juta dan praktik mandiri tiga kali sebesar Rp 900 ribu, serta ikut wisuda bayar Rp 8,5 juta.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved