Atap Gedung BEI Ambruk

Tulang Pinggang Suci Retak Akibat Kecelakaan Saat Selasar Atap Tower II Gedung BEI Ambruk

Suara gemuruh mendadak menggema dan mengejutkan orang-orang yang berada di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI),

Instagram/@?Suci_Mu
Mahasiswa Universitas Bina Darma Korban Gedung Ambruk, Salah Satu Mahasiswa Alami Luka Ringan dan Keluhkan Ini 

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Suara gemuruh mendadak menggema dan mengejutkan orang-orang yang berada di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), kawasan Sudirman Central Bussines District (SCBD), Jakarta, sekira pukul 11.50 WIB, Senin (15/1).

Tak lama kemudian terdengar teriakan ketakutan dan kesakitan dari korban runtuhnya selasar lantai 1 Tower II Geung BEI.

Direktur Utama BEI Tito Sulistio menyebut korban ambruknya selasar lantai Mezzanine Tower II tersebut berjumlah sekira 20 orang.

Kebanyakan korban adalah mahasiswi Universitas Bina Darma, Palembang, Sumatera Selatan, yang kebetulan sedang melakukan kunjungan di BEI.

"Yang luka nggak sampai 20 orang. Tadi saya bantu angkat, sebagian besar mahasiswa, rata-rata perempuan, berasal dari Palembang. Mereka lagi visit (berkunjung)," kata Tito Sulistio saat ditemui di Pacific Place, kawasan SCBD, Jakarta.

foto selasar atap bei ambruk
 (twitter)

Menurutnya, korban paling berat mengalami patah tulang. "Saya pastikan tidak ada korban jiwa," tegasnya.

Tito memastikan seluruh biaya perawatan para korban di sejumlah rumah sakit akan ditanggung BEI.

Di antara korban Suci Maulidia Utami (20), mahasiswi UBD Jurusan Akutansi angkatan 2015.

Awalnya keluarga tenang karena dikabarkan hanya luka ringan.

Namun kemudian berita susulan menyebutkan Suci mengalami retak tulang pinggang sehingga harus dioperasi di RS Jakarta.

Rekaman Mahasiswa Bina Darma yang Jatuh
Rekaman Mahasiswa Bina Darma yang Jatuh (kolase Tribunsumsel)

"Informasi terakhirnya seperti itu (mau dioperasi)," kata Candra, teman dekat Suci saat dikonfirmasi Tribunsumsel.

Meski bakal dioperasi, Candra belum tahu pasti rencana tersebut akan direalisasikan.

Bahkan, Candra berharap ada mukjizat, agar Suci urung dioperasi.

"Mudah-mudahan kalau bisa jangan dioperasi. Kalau bisa diterapi saja," katanya.

Candra mengatakan, orangtua Suci belum akan terbang ke Jakarta dan masih akan menunggu perkembangan anaknya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved