Berita Baturaja
Pembunuhan Sadis di Baturaja Akhirnya Terungkap, Karena Dendam Dituding Kumpul Kebo, Tapi Ternyata
Pembunuhan brutal terhadap seorang sales di Baturaja berhasil diungkap polisi hanya 9 jam pasca kejadian.
TRIBUNSUMSEL.COM, BATURAJA - Pembunuhan brutal terhadap seorang sales di Baturaja berhasil diungkap polisi hanya 9 jam pasca kejadian.
Lima pelaku berhasil diamankan, beberapa di antaranya dilumpuhkan dengan timah panas.
Jajaran reskrim dipimpin Kasat Reskrim AKP Alex Andrian SIKom bersama Kapolsek Baturaja Timur AKP Saharuddin SH dan unit Resmob dan Sat Intel bergerak cepat setelah insiden ditemukannya mayat Ibrahim Ibrahim sales buku asal Demak yang terjadi Sabtu (23/12) dinihari pukul 01.00 WIB.
Pelaku yang diringkus Arohman Ariansyah alias Riyan (22), warga Lingkungan Bakung, luka tembak paha kanan, Yoga Pratama (22), warga Sukajadi, luka tembak betis kanan.
Ardi Rahman (20), luka tembak betis kanan, Ario Karnado (23), warga Kampung Baru dan Yoga Diansyah (23), warga lingkungan Bakung.
Sedangkan dua pelaku lagi yang identitasnya sudah dikantorngi polisi masih dalam pengejaran.
“Kelimanya kita tangkap di lokasi yang berbeda sekitar pukul 16.30 WIB. Ri, Yo dan An terpaksa kita
lumpuhkan dengan menembak kakinya, karena saat akan ditangkap mereka mencoba lari,” kata Kapolres OKU AKBP Dra NK Widayana Sulandari saat melakukan konferensi pers Sabtu (23/12) malam.
Kapolres menegaskan, kasus pembunuhan yang dilatari belakangi dendam ini tergolong sadis.
Para pelaku sudah merencanakan kejahatan dengan sangat matang didukung alat kejahatan yang disiapkan.
Tiga pelaku menjadi otaknya inisial Ario Kardano, En (buron )dan Ti (buron ) merencanakan membunuh korban.
Kemudian mereka mengumpulkan teman-temannya malam Jumat kemaren untuk berbagi tugas, selanjutnya direncanakan eksekusi dilakukan pada malam Sabtu.
Dia menjelaskan, En bertugas mengetuk pintu kontrakan korban, Ario berjaga-jaga di pintu gerbang, kemudian Rian, Yoga Pratama dan Ardi masuk melakukan eksekusi.
Rian menodongkan senjata api ke Efendi (manager sales), kemudian Yoga Pratama dan Ardi langsung mengesekusi Ibarahim dan Holimatul Romodon.
Sedangkan Yoga Diansyah bertugas mengantar jemput pelaku dari rumah masing-masing ke TKP dengan mengendarai sepeda motor.
Sedangkan tersangka Ti juga ikut menusuk korban.
Kapolres mengungkapkan, korban ditusuk senjata badik di leher hingga tembus (dari kiri ke kanan) , kemudian ditusuk didada kiri , perut kiri ditusuk dengan pisau 12 dim hingga ususnya terburai, pingggang kanan juga ditusuk.
Pembantaian yang dilakukan secara membabi buta ini mengakibatkan Ibrahim tewas di TKP.
Sedangkan Romadon berhasil meloloskan diri berteriak minta tolong.
Kapolres juga menjelaskan para pelaku sudah menyisapkan bensin dan akan tidak hanya melampiaskan dendam tapi juga berniat mengambil harta benda khususnya mobil Suzuki APV nopol AB 1035 VO yang biasa dipakai para seles ini memasarkan buku pelajaran.
Beruntung korban Romadon berhasil mencari bantuan sehingga warga sekitar berdatangan dan pelaku mengurungkan niatnya membakar rumah kontarakan 10 pintu itu.
Sedangkan barang bukti yang disita polisi berupa satu senpira pistol berikut 6 amunisi, satu badik, pedang, 3 HP, lakban, satu botol bensin dan baju kaos penuh darah.
Kapolres OKU AKBP Dra NK Widayana Sulandari menguraikan, motif pembunuhan diduga dendam, karena pelaku sering kumpul-kumpul dan pernah ditegor korban sehingga para pelaku tidak senang, karena merasa terganggu acara kumpul-kumpul campur lelaki dan perempuan yang bukan muhrim.
“Kami dak senang nganggu dio idak, tapi dio galak negori kami,” terang Ario seraya menambahkan dari situlah dia berniat menjahli korban yang menjual buku pelajaran serta buku-buku agama ini.
Menurut Ris (20) teman sekamar Ario yang kebetulan ngontrak dibedeng yang sama dengan korban, mereka memang pacaran dan sudah tinggal serumah dengan Ario.
Saat ini Ris sudah hamil 4 bulan namun belum menikah. Rencananya kalau sudah ketahuan orang tua baru akan menikah.
Ario itu menurut Rism adalah cinta pertamanya, keduanya berpisah karena Rio bekerja di Jawa.
Kemudian Ris menikah dengan pria lain, namun begitu Rio kembali cinta keduanya bersemi kembali dan Ris meninggalkan suami lalu ngontrak bersama Rio yang kebetualn berdekatan dengan korban.
”Rio itu cinta pertamaku dan kehamilan ini juga merupakan anak pertamaku," terang Ris.
Di bedeng itu menurut Ris juga ikut tinggal Endi, Tio dan teman wanita mereka yang juga belum menikah. (eni)