Astaghfirullah, Sampai Keluar Cairan Putih dari Kepala Okta

Ia memilih jalan dari jalur rel KA karena menganggap lebih aman daripada melalui jalan aspal yang ramai lalulintas kendaraan.

SRIPOKU.COM/ARDANI
Okta (8), warga Desa Tanjung Terang, Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muaraenim, sekarat di di RSUD dr HM Rabain Muaraenim, akibat diserempet Kereta Api (KA) Batubara Rangkaian Panjang (Babaranjang), Rabu (6/12/2017). 

MUARAENIM, TRIBUNSUMSEL.COM - Malang nian nasib Okta (8) warga Desa Tanjung Terang, Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muaraenim.

Bocah yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) ini diserempet Kereta Api (KA) Batubara Rangkaian Panjang (Babaranjang), Rabu (6/12/2017).

Akibat kejadian itu, kepala Okta pecah dan sampai berita ini diturunkan masih sekarat di RSUD dr HM Rabain Muaraenim.

Ansori (60) yang menemaninya cucunya itu di UGD RSUD Muaraenim, mengatakan, Okta rencananya ingin main ke rumahnya yang berjarak sekitar 500 meter. Ia memilih jalan dari jalur rel KA karena menganggap lebih aman daripada melalui jalan aspal yang ramai lalulintas kendaraan. Namun ternyata pilihannya jutru membawanya menemui musibah itu.

Ketika dirinya diberitahu bahwa cucunya terserempet KA Babaranjang, Ansori langsung membawa korban ke puskesmas Gunung Megang. Namun luka-lukanya cukup parah akhirnya di rujuk ke RSUD dr HM Rabain Muaraenim.

"Lukanya cukup parah, kepalanya pecah dan mengeluarkan cairan putih, mungkin otaknya keluar," ujar Ansori dengan raut wajah sedih.

Korban Tabrak Lari

Sementara itu di Prabumulih mayat tanpa identitas berjenis kelamin perempuan diperkirakan berusia 65 tahun, ditemukan tewas di pinggir Jalan Jenderal Sudirman tepatnya di RT 02 RW 04 Tugu Nanas Kelurahan Patih Galung Kecamatan Prabumulih Barat kota Prabumulih.

Mayat perempuan dengan ciri-ciri mengenakan baju kaos warna putih motif batik celana jeans warna biru tua tersebut ditemukan warga terkapar dipinggir jalan pada Rabu (6/12/2017) sekitar pukul 02.30.

Saat ditemukan, jenazah mengalami luka serius dimana kepala sebelah kanan gepeng pecah, punggung kanan, tangan hingga kaki mengalami luka-luka berat. Dugaan sementara korban tewas akibat tabrak lari kendaraan dan terseret hingga beberapa meter.

Selanjutnya oleh warga dan petugas kepolisian, jenazah dibawa ke kamar mayat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prabumulih.

Harta Rudin (43), satu diantara warga Tugu nanas RT 03 RW 04 Kelurahan Patih Galung mengungkapkan, dirinya tahu adanya penemuan mayat ketika melintas di jalanan tempat kejadian perkara. "Saya bersama warga melihat adanya mayat lalu kemudian kami melapor ke polisi," ungkapnya.

Hal yang sama disampaikan Jaka (30) yang mengatakan mengetahui penemuan mayat dari warga sekitar. "Saya tahu dari warga kemudian bersama polisi membawa mayat ke rumah sakit RSUD Prabumulih," katanya.

Kapolsek Prabumulih Barat, AKP Sofyan Afandi ketika diwawancarai membenarkan adanya penemuan mayat perempuan tersebut.

"Jenazah ditemukan di jalan dan tanpa identitas, saat ini di kamar mayat RSUD Prabumulih. Kami mengharapkan kepada warga yang mengetahui atau merupakan keluarga mengambil jenazah untuk dimakamkan di pemakaman keluarga," harapnya.

Sementara, Petugas kamar mayat RSUD Prabumulih, Jumani mengatakan, jenazah masuk sekitar pukul 03.00 dibawa warga dan petugas kepolisian.

"Kami menunggu pihak keluarga mengambil hingga tiga hari kedepan, namun jika tidak ada keluarga yang mengambil maka akan dimakamkan oleh pihak rumah sakit," katanya. (ari/sp/eds)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved