Ajak Anak Panti Asuhan Ambil PS3 Saat di Toko, Pria Ini Malah Menukarnya dengan Televisi
Mobin (10), anak Panti Asuhan Fathurahman Al-Barokah Kemuning, menjadi korban penculikan dua orang tak dikenal.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Mobin (10), anak Panti Asuhan Fathurahman Al-Barokah Kemuning, menjadi korban penculikan dua orang tak dikenal.
Anehnya, penculik tidak minta tebusan, melainkan melibatkan Mobin melakukan tindak pidana pencurian di toko elektronik kawasan Sako Palembang, Senin (6/11) malam.
Informasi dihimpun, awalnya dua orang tak dikenal mengendarai sepeda motor mendatangi panti asuhan Fathurahman di Jalan Letnan Simanjuntak, RT 20/8 nomor 1333A, Kelurahan Pahlawan Kecamatan Kemuning Palembang.
Kedua lelaki itu menggunakan modus ingin menyumbangkan PlayStation 3 ke panti asuhan.
Mobin dan Surya (10), anak panti lainnya, diajak kedua pelaku untuk mengambil game PS yang dimaksud di kediaman pelaku.
Namun baru di depan lorong, Surya diturunkan di pinggir jalan. Anak itu kembali ke panti asuhan. Sementara Mobin dibawa oleh dua pelaku.
Dia diajak beli gorengan untuk membujuknya ikut ke toko elektronik Tasba milik Syafarina Basri (33) di Jalan Siaran nomor 1, Simpang Mahkota Kelurahan Sako Kecamatan Sako Palembang.
Di toko ini, pelaku pura-pura hendak membeli TV dan menjanjikan akan membayar harga televisi itu setelah diantarkan ke rumah.
Namun, saat karyawan toko mengemas TV, pelaku malah mengambil TV lain yang dipajang di toko itu dan langsung melarikan diri menggunakan sepeda motor.
Sedangkan Modin ditinggalkan begitu saja.
Menganggap Mobin merupakan bagian dari komplotan pelaku, Syafarina membawa Mobin ke Polsek Sako untuk dimintai keterangan.
Sambil menangis, Mobin menjelaskan kalau dirinya baru bertemu dan tidak kenal dengan tersangka.
Sementara di Panti Asuhan Fathurahman, Idawati (40) dan Arsyad, pengelola panti, sedang mencari-cari Mobin.
Ponsel milik Ida yang dibawa bocah kelas VI SD tersebut ketika dihubungi tidak aktif.
Begitu juga dengan nomor penelpon gelap yang sempat menghubungi Ida.
Lantaran takut terjadi hal yang tak diinginkan kepada anak asuhnya, Ida melaporkan kejadian tersebut ke Polsek setempat.
Hingga akhirnya, bocah malang itu ditemukan berada di Polsek Sako Palembang dengan keadaan sehat.
"Diantarkan anggota Polsek ke panti. Mobin katanya dijadikan jaminan di toko elektronik, karena pelaku membeli TV disana," ujar Ida.
Ida menjelaskan, sebelum kedua tersangka membawa Mobin, dia mendapat telepon dari seseorang yang tak dikenal dan menanyakan ingin membuat baju pengntin.
"Saya bilang tidak bisa karena sedang di luar. Ketika pulang, anak-anak ribut kalau Mobin diculik," kata Ida.
Surya (10), rekan Mobin yang sempat diajak kedua pelaku, menceritakan, dua orang itu datang ke panti asuhan.
Dengan mengendarai motor dan menawarkang hendak menyumbang Playstation 3 untuk panti asuhan.
"Kata mereka ambil ke rumah, jadi aku sama Mobin diajak untuk mengambil PS 3. Tapi, saat di depan lorong aku diturunkan di pinggir jalan sedangkan Mobin dibawa mereka," katanya.
Setelah itu, tidak diketahui lagi pelaku membawa Mobin ke mana. Sehingga, pihak dari panti asuhan berupaya mencari keberadaan Mobin.
Kanit Polsek Reskrim Polsek Sako Ipda Yahya Roni mengatakan, Mobin sebelumnya dibawa oleh pihak toko Mahkota ke Polsek.
Lantaran dua pelaku yang membawa Mobin ke toko dan mencuri TV.
"Karena anak ini dibawa oleh kedua pelaku, jadi dibawa ke Polsek. Setelah diperiksa, anak ini ternyata tidak mengenal pelaku," kata Yahya.
Pihaknya saat ini telah menerima laporan dari korban dan tengah mengejar kedua pelaku yang telah diketahui ciri-cirinya. (ard/bew/sp)