Liputan Eksklusif

Aneh, Ibu di Kampung ini Tak Berani Makan Ikan Berpatil, Jika Dilanggar ini yang Akan Terjadi

Di sebuah rumah panggung, sejumlah ibu rumah tangga di kawasan itu tengah asyik bercengkrama.

Editor: M. Syah Beni
Tribunsumsel.com/ Kolase

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG- Mentari sore bersinar terang di kampung nelayan Desa Sukadarma, Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) awal pekan kemarin.

Di sebuah rumah panggung, sejumlah ibu rumah tangga di kawasan itu tengah asyik bercengkrama.

Aktivitas itu dilakukan sembari mengasuh buah hati mereka yang rata-rata masih berusia balita.

Sebagian anak masih digendong, sementara yang lainnya berlarian di dalam rumah.

Ruaidah (22), sambil menggendong putra pertamanya, Fadillah (2,2), turut larut dalam obrolan.

Warga OKIK
Waga  Desa Sukadarma, Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) awal pekan kemarin.

Sekali pun nampak ceria, Fadillah baru memiliki berat badan 8,5 kilogram.

Padahal idealnya anak pada usia itu harus memiliki berat hingga 11 kilogram.

Jadi pertumbuhan si buah hati minus 2,5 kg.

Dari data yang diperoleh dari Puskesmas dan bidan Desa Sukadarma, terdapat sebelas anak yang mengalami gizi buruk dan pertumbuhan tidak maksimal.

Ini baru satu desa itu saja.

Data dari Dinas Kesehatan Sumsel, OKI merupakan wilayah tertinggi penderita stunting (anak pendek dan kurang gizi).

Ada delapan kecamatan penyumbang terbanyak anak stunting yakni Teluk Gelam, Lempuing, Mesuji Raya, Mesuji, Mesuji Makmur, Jejawi, Cengal, dan Sungai Menang.

Kepada Tribun, Ruaidah juga mengaku bingung.

Tidak ada masalah selama masa kehamilan, ia juga sangat memerhatikan kondisi kesehatannya.

Tetapi kenyataannya, pertumbuhan si buah hati tetap tidak maksimal.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved