Perawat Ini Curi Uang di Dompet Nenek,Tapi Dibiarkan,8 Tahun Kemudian Ini yang Terjadi,Bikin Shock
Ibu Laura yang berusia 65 tahun ini tinggal sendiri di rumah, karena masalah pada kakinya sehingga sebagian besar
Keesokan harinya, Nuri pergi tanpa meninggalkan pesan sepatah kata pun.
Bu Laura sudah menduga Nuri akan pergi, dan ia tidak merasa kaget sedikit pun, hanya saja sejak saat itu tidak ada lagi orang yang bisa merawatnya dengan telaten.
Oleh karena itu bu Laura merasa agak sedih juga tanpa Nuri lagi.
Tak terasa dalam sekejab mata, delapan tahun pun berlalu, Bu Laura juga semakin tua di usianya yang ke 73 tahun, fisiknya juga tidak sekuat dulu lagi, belakangan Bu Laura jatuh sakit, dan dirawat inap di rumah sakit.
Selama di rumah sakit, ada seorang dokter wanita yang merawatnya dengan telaten, memperhatikan secara detail kebutuhan hariannya.
Setiap setengah jam, dokter wanita itu selalu datang menemuinya, menyelimutinya, mengukur suhu tubuhnya seperti merawat keluarga sendiri.
Tidak hanya itu, setiap kali makan, dokter wanita itu juga sudah menyiapkan makanan sebelum putrinya sendiri mengantar makanan untuknya.
Anehnya, makanan yang diantar dokter wanita itu semuanya sesuai dengan seleranya.
Setelah lebih dari setengah tahun rawat inap di rumah sakit, kesehatan Bu Laura akhirnya mulai membaik, dan menjalani perawatan ringan di rumah.
Setelah keluar dari rumah sakit, dokter wanita itu pun selalu menelepon, menanyakan kondisi fisiknya, dan berpesan agar menghubunginya kalau ada apa-apa.
Sebagai wujud ucapan terima kasihnya, Bu Laura mengundang dokter wanita itu untuk makan di rumah, dan secara khusus berpesan agar mengajak ibunya juga.
Ketika dokter wanita tersebut dan ibunya tiba di rumah Bu Laura, Bu Laura memandang kedua tamunya, dan dengan mata berkaca-kaca air matanya pun berlinang.
“Nuri, sudah kuduga dia adalah putrimu, sudah bertahun-tahun kita tak bertemu…”
Nuri juga tak kuasa menahan air matanya, dan berkata pada putrinya.
“Lain kali kita harus sering-sering menjenguk nyonya, nyonya takut kesepian, dan aku tahu itu saat pertama kali melihat Bu Laura ketika itu.”
Dokter wanita atau putrinya Nuri menganggukan kepala, dan berkata, “Jika waktu itu bukan karena bantuan nyonya, mungkin sudah lama saya meninggal. Kelak saya akan merawat nenek dengan baik.”
Bu Laura atau lebih tepatnya sekarang dipanggil nenek Laura tersenyum bahagia mendengarnya(*)