Jangan Buat Zodiak Ini Marah Kalau Tidak Mau Jadi Amukan Menakutkannya
Ada beberapa macam tipe marah, dari yang di pendam sampai yang emosinya melewati batas.
Dia hanya tunduk.
Wajahnya tampak sedih.
Dan beberapa saat kemudian dengan mata yang berkaca-kaca ia meminta maaf.
Ia merasa bersalah karena tak melakukan kewajiban seorang istri yang baik.
Besok ia berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
Malam itu, ia tidur lebih awal.
Kepalanya terasa berat katanya.
Sementara saya masih belum mengantuk.
Iseng-iseng saya bermain-main di ponsel istri saya.
Tiba-tiba saya penasaran apa saja yang istri lakukan dengan ponselnya, apakah ia terlalu sibuk chatting sehingga melupakan kewajibannya?
Saya lalu memeriksa aplikasi chat miliknya, tampak hanya ada satu percakapan aktif, yaitu dengan saya.
Ya Allah, saya sudah salah menduganya. Hati sayapun tergerak untuk melihat kembali percakapan saya dan istri saya.
Satu persatu saya baca kembali pesan-pesan yang ia kirimkan.
Mungkin Allah akan menyadarkan bahwa saya salah dalam 'menghukum' istri.
Allah memperlihatkan kembali pesan istri saya sebelum siang itu. I
sinya seperti ini:
"Ayah.. Anak-anak bandel nih, keduanya tidak mau mandi, bunda harus mengejar mereka kesana-sini. Kalau sempat ntar bunda masak buat ayah ya.."
"Ayah.. Lengan kanan bunda kok sakit sekali ya. Diangkat saja tidak bisa. Dari semalam seperti ini. Salah tidur mungkin.."
"Ayah.. Kepala bunda berdenyut. Mungkin karena kurang tidur"
"Ayah.. Kakak menangis karena digigit adik kakak, lalu kakak menarik rambut adik hingga ikut menangis. Haduh.. pusing deh.."
"Ayah.. selepas mencuci dan menjemur baju nanti bunda akan memasak untuk ayah.."
"Ayah.. kalau ayah suka, sore ini tolong belikan susu kental ya. Bunda mau buatin puding buat ayah.."
"Ayah.. InsyaAllah Bunda masakkan kari untuk Ayah pulang nanti. Sekarang sedang nemenin anak-anak mewarna.."
Allahurabbi... Kenapa saya menjadi buta seperti ini.
Bukankah sebelum itu ia sudah menceritakan kepadaku betapa ia sibuk mengurus rumah dan anak-anak.
Tapi sesibuk-sibuknyapun, ia masih bisa memperhatikanku di kantor bahkan memasak makanan kesukaanku.
"Ya Allah, maafkanlah saya dan rahmatilah dia.."
Dalam hangatnya air mata yang menetes di pipi, aku mencium dahinya dan mengirimkan sebuah pesan:
"Terima kasih sayang, maafkanlah Ayah"
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sumsel/foto/bank/originals/ilustrasi-pria-marah_20160729_092621.jpg)