Pilkada Sumsel
Herman Deru-Mawardi Yahya Butuh 4 Kursi Lagi Maju Pilgub Sumsel, Ini Partai Yang Dibidik
Setidaknya sudah ada dua partai politik yang mendeklarasikan calon yang akan disusungnya yaitu Partai Amanat Nasional dan Partai Nasdem.
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: M. Syah Beni
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG,---Pelaksanaan pilkada Sumsel 2018 telah memasuki masa deklarasi pengusungan pasangan calon.
Setidaknya sudah ada dua partai politik yang mendeklarasikan calon yang akan disusungnya yaitu Partai Amanat Nasional dan Partai Nasdem.
Herman Deru adalah kandidat yang pertama kali mendapatkan dukungan resmi partai, bahkan Partai Nasdem telah mengeluarkan rekomendasi pengusungan secara lengkap dengan pasangannya, Mawardi Yahya.
Kini pasangan itu tinggal membutuhkan 4 kursi saja untuk melengkapi syarat pengusungan.
Ada kemungkinan dalam waktu tidak terlalu lama beberapa partai seperti PKB, PKS, dan Hanura bisa saja menyusul mengusung pasangan ini.
"Kami ini mau mencari apa lagi? Alhamdulillah dari sisi materi, pendidikan dan keluarga, kami sudah merasa cukup. Yang justru merasa kurang adalah ibadah. Menjadi kepala daerah apakah itu bupati atau gubernur adalah sarana beribadah. Sarana mengabdi. Kalau jadi sarana mencari kaya apalagi dengan jalan korupsi yang didapat justru kejatuhan, ditangkap KPK atau dipenjara," ujarnya, kepada wartawan yang saat coffee morning di kediamannya, Jum'at, (20/10/2017).
Saat memimpin di OKU Timur, HD dikenal bijaksana.
Di bawah komandonya, para staf pemerintahan bisa bekerja tenang, tentram dan fokus pada dinasnya masing-masing.
Itulah tidak aneh jika Deru kini berpasangan dengan mantan Bupati OI Mawardi Yahya dan didukung penuh mantan Gubernur Sumsel Syahrial Oesman.
HD juga merupakan sosok yang jelas keberpihakannya kepada warga Sumsel, Pemerintahan Sumsel dan kepentingan Sumsel secara luas.
Bagi HD, warga Sumsel dan Sumsel adalah segalanya.
Tidak diragukan lagi bahwa segala kebijakan dan program pembangunan termasuk advokasi warga terkait soal listrik, gas, pemerataan pembangunan menjadi concern dirinya.
Berulang kali Deru menyatakan pentingnya pemerataan pembangunan dan keadilan ekonomi.
"Membangun itu jangan di satu titik saja, harus merata. Jangan satu dua daerah maju dan bagus sementara daerah lain tertinggal dan buruk. Jangan ada ketimpangan yang lebar," ungkapnya.
Deru menjelaskan, mengabdi adalah suatu bentuk kegiatan luhur yang bernilai ta’abbudi, berbilai ibadah.
