Tarian Wanita Telanjang saat Pembunuhan Brutal Para Jenderal Oleh G30S/PKI, Ternyata ini Faktanya!

Pasca peristiwa G30S 1965, cerita mengenai Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani) hampir semuanya berbau fitnah. Kehadiran sejumlah anggota Gerwani di L

Ilustrasi Penari Telanjang 

TRIBUNSUMSEL.COM - Wanita-wanita ini menolak praktik poligami, mengajarkan baca pada anak-anak buta huruf dan membantu para petani.

Namun pemerintah memenjara, menyiksa, membumi hanguskan, dan memutar balikkan sejarah tentang mereka.

Pasca peristiwa G30S 1965, cerita mengenai Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani) hampir semuanya berbau fitnah. 

Kehadiran sejumlah anggota Gerwani di Lubang Buaya, Jakarta, pada malam 1 Oktober 1965, dikaitkan dengan keterlibatannya dalam peristiwa G30S 1965.

Baca Juga: Pria Ini Jadi Saksi Sejarah dan Ungkap Peristiwa Gerakan 30 September! Bikin Merinding!

Bikin Melongo, Wanita ini Seumuran Ibu Kamu, Tapi Lihat Fotonya Seperti Masih ABG

Pose Ngangkang Vicky Shu Ini Bikin Semua Melongo, Berani Amat

Sejak itu, kampanye fitnah tentang Gerwani mengalir deras.

Gerwani difitnah menyilet kemaluan para Jenderal dan mencungkil matanya. 

Tak hanya itu, kehadiran Gerwani di Lubang buaya juga dikaitkan dengan pesta seks bebas dan tarian seksual “Harum Bunga”.

Tarian ini akhirnya terbantahkan oleh seorang saksi sejarah, Deborah Sumini yang menyangkal kebohongan yang diawetkan Orde Baru itu.

Sumini mengatakan, pada 1965 koran Berita Yudha dari Angkatan Bersenjata mengabarkan ada dua nama anggota Gerwani yang ditangkap, yaitu Jamilah dan Fainah.

Keduanya diberitakan melakukan kekerasan, seperti menyileti dan mencungkil mata para jenderal. 

Berita itu memancing amarah masyarakat.

Gerwani menjadi bulan-bulanan. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved