Ayah Dikecam Karna Kurung Anak Dalam Kerangkeng, Fakta Sebenarnya Bikin Orang Nangis

Anak usia 10 tahun seharusnya merupakan masa-masa bermain dan belajar bersama teman-teman sebaya di sekolah, tapi kenapa anak itu dikurung ?

Editor: M. Syah Beni

TRIBUNSUMSEL.COM- Pertama kali melihat foto itu, orang mengira sang ayah sedang memberi hukuman pada anaknya.

Tapi tak disangka setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata dibalik ceritanya mengandung makna kasih sayang yang luar biasa seorang ayah pada anaknya!

Di jalanan Kota Taizhou, Provinsi Zhejiang, Tiongkok, tampak terlihat seorang bocah usia sekitar 10 tahun dikurung di dalam sangkar besi oleh seorang pria.

C
C ()

Anak usia 10 tahun seharusnya merupakan masa-masa bermain dan belajar bersama teman-teman sebaya di sekolah, tapi kenapa anak itu dikurung ?

Mari kita telusuri bersama sebab-sebab di balik kisah terkait.

Bocah berusia 10 tahun itu bernama Xiao Hao (samaran), tinggal di Huangyan, Kota Taizhou, Provinsi Zhejiang, Tiongkok.

C
C ()

Karena pertumbuhan otaknya tidak sempurna, juga tidak dapat berbicara, dan tidak mengerti apa yang orang katakan, jadi perlu dijaga dan dirawat siang dan malam, karena sama sekali tidak bisa mengurus sendiri hidupnya sehari-hari.

Sementara itu, Xiao Hao selalu bergerak tidak bisa diam, bahkan makan-minum dan BAB perlu dibantu oleh nenek dan paman neneknya secara bergantian.

“Meski sekarang bisa merawat Xiao Hao, tapi suatu hari nanti juga saya akan menjadi tua, saya berharap bisa menemukan cara pengobatan penyakitnya, meski itu hanya bisa membuatnya mengurus dirinya sendiri,”kata ayah Xioa Hao.

C
C ()

Saat keluar juga Xiao Hao terpaksa dikurung ke dalam sangkar khusus buatan ayahnya.

Supaya anaknya tidak selalu mendekam di dalam rumah, beberapa waktu lalu sang ayah secara khusus membuat “sangkar kasih sayang”.

Ketika ada waktu, sang ayah selalu membawa anaknya jalan-jalan, melihat pemandangan dan bermain dengan sepeda roda tiganya.

“Saya mengayuh di depan, dia yang duduk di belakang, dia tidak mengerti apa-apa, bagaimana kalau tiba-tiba dia melompat, atau menjulurkan tangannya ke dalam roda, itu sangat berbahaya. Karena itu, saya secara khusus membuat sebuah sangkar kemudian ditautkan ke sepeda,”kata sang ayah.

“Xiao hao suka menggerogoti benda apa saja, saya sengaja memilih bahan stainless steel anti karat, dan relatif lebih bersih, di lingkaran bawahnya terbuat dari bahan polimetil metakrilat, sementara bagian atas atap dipasangi dengan papan pelindung sinar Matahari, ini untuk memastikan keselamatannya di dalam sangkar,”tambah ayah Xiao Hao.

Pada tahun 2006 silam, Xiao Hao, anak keduanya ini lahir ke dunia, kelahirannya ini menambah kebahagiaan keluarga di rumah.

C
C ()
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved