Mereka Terus Berjuang
Mengharukan, Demi Biaya Pendidikan, Wanita ini Rela Lakukan Pekerjaan Seperti ini Sejak Kecil
Juga tidak merubah suatu kaum yang hina dan rendah, kecuali mereka merubah keadaan mereka sendiri.
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: M. Syah Beni
Sebagai orangtua Harun Rasyid awalnya tidak setuju karena kasihan melibatkan anaknya yang masih kecil.
Akan tetapi Nisria berhasil meyakinkan hati ayahnya.
Akhirnya petualangan baru pun ia mulai, setiap pagi pukul 06.30 ia bersama ayahnya membawa koran berkeliling sekitaran rumahnya.
Sambil berjalan kaki satu persatu lorong sekitaran rumahnya ia masuki sambil menawarkan koran.
"Saya tinggal di Jalan Pangeran Ayin Kelurahan Kenten Laut, setiap pagi saya dan ayah berjualan koran lalu setelah itu baru saya pergi ke sekolah", ungkapnya.
Dalam satu harinya ia berhasil meraup keuntungan Rp. 10.000 rupiah, uang tersebut ia tabungkan untuk biaya sekolahnya.
Menjadi anak yang teladan bukan berarti ia harus mendapatkan banjir pujian, banyak teman - teman sekolahnya yang mengejek pekerjaannya.
"Mereka mengejek saya karena pekerjaan saya hanya penjual koran keliling", ungkapnya.
Meski begitu ia tetap teguh dan sama sekali tidak menaruh kebencian kepada orang yang mengejeknya.
"Saya kan cari uang halal, masalah pendapat biarkan orang yang menilai", katanya.
Sambil berjualan ia sering membaca koran jualannya.
Karena sering membaca koran yang sering ia jual, Nisria kemudian tertarik untuk menjadi seorang penulis.
"Setelah sering membaca koran, saya kemudian ingin menjadi penulis yang mana tulisan saya bisa dibaca banyak orang", jelasnya.
Sampailah setelah ia berhasil menyelesaikan Sekolah Menengah Atas (SMU).
Nisria akhirnya memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di bangku Perguruan Tinggi mengambil jurusan Jurnalistik.
