Mereka Terus Berjuang

Dulu Pemain Bola Terkenal, Kini Berhijrah dan Jadi Sopir Taksi Online, Begini Hidupnya Sekarang

Dan hal ini pula yang melatarbelakangi pemain asli Sumsel ini untuk memutuskan berhijrah, meninggalkan ketenaran

Editor: M. Syah Beni
Kolase Tribunsumsel.com/ Haryanto

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG- Usai mengakhiri karirnya di sepakbola.

Muhammad Sobran kini beralih menjadi sopir taksi online.

Seperti diketahui, M Sobran bergabung dengan skuad Laskar wong kito musim 2012/2012, di era pelatih Kas Hartadi

Banyak perubahan yang dilakukan oleh Sobran sejak tak lagi berseragam SFC.

Muhammad Sobran
Muhammad Sobran ()

Melihat putri pertamanya melaksanakan shalat maghrib sendiri, lalu kemudian dilanjutkan dengan membaca surat yasin dan berdoa untuknya membuat M Sobran merasakan kebahagiaan yang luar biasa.

Dan hal ini pula yang melatarbelakangi pemain asli Sumsel ini untuk memutuskan berhijrah, meninggalkan ketenaran yang pernah didapatnya dan memulai kehidupan baru dengan lebih tenang.

Berhijrah baginya tidak mesti sukses dalam hal materi, tetapi menjadikan manusia untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan bertakwa kepada-Nya.

 Hidup Nyaman Tak Menjamin Kebahagiaan, Melihat Anak Shalat Sendiri Putuskan Resign

Setelah sempat terpuruk, kehidupannya sedikit demi sedikit mulai membaik.

Tetapi setelah 2 tahun bekerja, Sobran tetap merasakan ada bagian yang kurang.

Walau dari sisi ekonomi tercukupi, namun batinnya berontak melihat hal-hal yang dianggapnya tidak sesuai dengan hati nuraninya.

Di suatu waktu, ada sebuah peristiwa yang menurutnya menjadi titik balik dalam hidupnya.

“Istri saya mengirimi sebuah video dimana anak saya yang pertama ternyata sudah bisa shalat maghrib sendiri. Tidak hanya itu, usai shalat dia pun membaca surat yasin dan mendoakan kedua orang tuanya. Hati saya menangis, kemana saya selama ini, tidak sempat membimbingnya untuk lebih mengenal Allah SWT. Dan setelah itu, saya pun memutuskan resign dari pekerjaan saya tersebut, tekad saya cuma satu yakni memberikan rezeki yang halal untuk keluarga dan membimbing mereka agar tidak cuma bisa hidup di dunia namun juga di akhirat nanti,” ujar suami dari Ade Mahardika dan ayah dari Anissa Shazia Al Fatihah serta Adinda Asya Kirana ini.

Belajar dari Kisah Nabi Ayub

Memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan yang sudah cukup memberinya kehidupan yang mapan bukanlah perkara mudah untuk Sobran.

Namun saat menceritakan hal ini kepada sang ibunda dan keluarganya, ternyata semuanya mendukung dan mendorongnya untuk terus memperbaiki diri.

Setelah seminggu, dirinya pun sudah bertekad untuk berhenti kerja dan memulai kehidupan baru.

Namun karena ada tanggung jawab menghidupi keluarga, Sobran tetap berpikir mencari pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhannya.

“Tapi saya tidak langsung bekerja, saat itu di kepala saya hanyalah sebelum bekerja, saya harus memperbaiki diri sendiri dulu. Dimulai dengan kewajiban utama yaitu shalat 5 waktu. Saya banyak mendengar ceramah di youtube seperti ustad Abdul Somad, ternyata doa paling besar itu adalah orang yang meninggalkan salat tetapi tidak pernah merasa menyesal. Jadi hal itu dulu yang saya benahi,” bebernya.

Kisah dari Nabi Ayub pun diakuinya menjadi salah satu penguatnya di masa-masa proses memperbaiki diri tersebut.

“Banyak cerita yang menyebut bahwa belajarlah dari sabarnya Nabi Ayub, saya juga membaca kembali kisah itu. Ternyata memang benar, seorang Nabi yang dulunya mempunyai segalanya akhirnya mendapat cobaan yang berat, namun semuanya diterima dengan lapang dada dan menganggapnya tidak sebanding dengan nikmat yang diberikan Allah SWT sebelumnya. Saya coba merenungi bahwa ternyata selama ini lebih banyak kenikmatan yang saya peroleh dari Yang Maha Kuasa ketimbang masalah-masalah yang mendera,” tambahnya.

Sopir Taksi Online

Setelah memperdalam dan memperbaiki shalatnya, Sobran pun kembali mencari pekerjaan untuk menopang keluarganya.

Menjadi sopir taksi online akhirnya menjadi pilihannya karena dianggap tidak akan menganggu kewajiban beribadahnya.

Sobran
Sobran (Tribunsumsel.com/ Haryanto)

Sobran juga tidak menampik, menjadi sopir taksi online juga penuh dengan suka duka.

“Pernah beberapa hari tembus poin, tetapi tidak jarang hanya sedikit sekali yang order. Tetapi prinsip saya hanya ingin jujur, karena itu selama 6 bulan ini tidak pernah mendapat suspend dari kantor. Soal rezeki, alhamdullilah selalu ada saja jalannya, pernah disaat sepi penumpang entah datangnya darimana ada perusahaan yang menyewa mobil saja secara offline selama 3 hari sehingga bisa menutupi orderan sepi itu, beberapa kali teman lama pun menghubungi dan minta diantarkan tanpa proses order online. Ini bukti bahwa Allah SWT sudah menjamin selama manusia mau berusaha dan memperbaiki diri. Sekarang keinginan saya pun hanyalah diberikan kekuatan untuk beristiqomah di jalan ini,” tegasnya.

Sobran
Sobran (Tribunsumsel.com/ Haryanto)
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved