Subhanallah, Begini Cara Allah Tunjukkan Hidayah Bagi Wanita ini, Saat Malam Dia Dengar

Tidak ada satu orang pun yang mampu menentang dan menghindar bila Allah SWT telah berkehendak, seperti perempuan yang satu ini

Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: M. Syah Beni
Tribunsumsel.com/ Andri Hamdillah

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Andri Hamdillah

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Tidak ada satu orang pun yang mampu menentang dan menghindar bila Allah SWT telah berkehendak, seperti perempuan yang satu ini, Kamis (7/9/2017).

18 belas tahun lebih memeluk agama non muslim, Rusdiana Ningsih atau yang biasa di panggil Diana ini akhirnya memutuskan untuk mengucapkan dua kalimat syahadat pada 4 Juni 2015 yang lalu dan kini resmi menjadi seorang mualaf.

Rusdiana Ningsih
Rusdiana Ningsih (Tribunsumsel.com/ Andri Hamdillah)

Dijumpai di rumahnya di Jalan RA Abusamah Komplek Villa Sukajaya Indah perempuan kelahiran berusia (21) tahun tersebut dengan rama menceritakan kisah perjalanan hidupnya sampai menjadi seorang mualaf.

Suatu hari di tengah larutnya malam, ketika ia sedang hampir terlelap tidur, tiba - tiba saja ia mendengar suara azan berkumandang.

Diana lalu mendengarkannya lebih khusuk, azan itu terus berkelanjutan sampai akhirnya ia tersadar kalau azan itu tidak ada di tengah malam.

"Suara azan tepat seperti didepan kedua telinga saya", singkatnya.

azan
azan (tribunnews.com)

Ia langsung terkejut dan kebingungan, keesokan harinya ia menceritakan pengalamannya semalam kepada orangtua angkatnya yang tinggal tak jauh dari rumahnya.

"Kebetulan orangtua angkat beragama Islam lalu saya langsung ceritakan kepadanya, karena saya tidak mengerti apa arti suara azan tersebut", jelasnya.

Diana sendiri terlahir sebagai pemeluk agama Budha, ibunya keturunan Tionghoa sedangkan ayahnya asli keturunan Jawa.

Mirisnya Diana tidak mengetahui pasti jejak ayahnya, karena sejak kecil ia tidak pernah melihat ayahnya.

Sementara ibunya tidak tinggal bersama dirinya lagi.

Ia tinggal bersama kakak perempuan ibunya dan adik ibunya.

Yang lebih spesialnya di dalam rumah tersebut ada dua orang mualaf dan satu orang non muslim.

Kakak wanita ibunya adalah seorang mualaf yang lebih dulu memeluk Islam, sedangkan adik laki - laki ibunya non muslim.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved