Kelakuan Pemuda Pengangguran Ini Bikin Geram, Merusak Masa Depan Anak-anak Berulang Kali
Namun, ia mengaku, beberapa tahun yang lalu, ia pernah melakukan hal yang sama terhadap saudra perempuan AZ.
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Ari Wibowo
TRIBUNSUMSEL.COM, PALI - Perilaku bejat yang dilakukan Yamudin (47) alias Yamu sangat tidak layak dijadikan contoh.
Pasalnya dia secara sadar melampiaskan nafsu birahi ke Fw (15) yang tak lain anak kandung sendiri secara berulang-ulang.
Dari pengakuan korban, Fw (15) mengaku sudah lima kali dipaksa melakukan hubungan layaknya suami istri.
Bahkan korban sempat menolak dan berlari.
Namun, pada saat itu, kondisi kebun gelap gulita dan jauh dari permukiman penduduk, akhirnya korban kembali lagi ke gubuk berukuran 3 X 4 meter.
Di gubuk itulah menjadi saksi awal hubungan terlarang tepatnya di akhir bulan Juli 2015 sampai awal bulan Nopember, paranya lagi pelaku menyodomi anus korban.
Terungkap kasus Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), setelah korban menceritakan kepada neneknya.
Alhasil nenek korban menceritakan kepada perangkat Desa Karta Dewa dan hingga akhirnya korban melaporkan ke Polsek Talang Ubi, dengan bukti laporan, LP / B / 411 / X / SUMSEL / RES M ENIM / SEK TL UBI. Rabu(4/11).
Dari laporan itu, warga dusun III Desa Siku, Kecamatan Rembang Dangku, Kabupaten Muaraenim ini, terpaksa diciduk jajaran Polsek Talang Ubi di kediaman gubuk kebun Desa Karta Dewa, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten PALI, Rabu sore (4/11) untuk mempertangung perbuatannya.
Di hadapan petugas, Yamu mengakui perbuatan tercela itu atas suka sama suka.
Ayah dari dua istri dan empat anak mengungkapkan sekitar 15 tahun belum pernah melihat anak kandung dari istri keduanya itu.
"Saat istri muda aku mengandung kami sudah cerai kemudian anak aku lahir, dititipkan kepada orangtua angkatnya yang tinggal di Jambi."
Setelah orangtua angkat meninggal saya jemput lagi dan saya bawa ke talang tinggal bersama istri pertama baru itulah aku bertemu anak aku.

Sedangkan mantan istri muda aku menjadi TKW (Tenaga Kerja Wanita) di Malaysia," akui petani karet ini, ketika dijumpai Tribunsumsel.com, Kamis