Curiga Tiap Kali Diantar Makanan Cuma Julurkan Tangan,Saat Didobrak Semua Ketakutan Melihatnya
Si penelepon memesan makanan dan berpesan mengantar menu makanan dengan porsi untuk 4 orang itu ke salah satu alamat di
Siapapun tidak akan melakukan perbuatan keji itu, katanya membela diri.
Dan karena tidak ditemukan titik temu, kasus itu pun menjadi meggantung dan hilang begitu saja.
Keesokan harinya, bos pemilik kafe kembali menemukan setumpuk uang kertas orang mati.
Ia pun memanggil karyawannya, ternyata pada hari itu ada yang menelepon ke kafe memesan menu makanan dari pelanggan yang sama seperti sebelumnya yang menyuruh si pelayan meletakkan paket pesanannya di depan pintu, kemudian ia membayar uangnya melalui celah pintu.
Kali ini bos kafe sangat marah dan merasa ada yang tidak beres, kemudian berpesan kepada seluruh karyawannya, jika menerima telepon dan disuruh antar lagi, biarlah dia sendiri (si bos) yang mengantarnya.
Dan seperti yang diduga sebelumnya, pada hari ketiga, kafe Chao kembali menerima telepon dari pelanggan yang sama.

Kali ini, si penelepon minta diantar paket nasi tepung daging sapi, daging panggang dan sebagainya.
Setelah pesanannya siap, kali ini si bos kafe yang mengantarnya sendiri, dan sama seperti pelayannya, ia pun disuruh meletakkan paketnya di depan pintu, kemudian membayarnya dengan cara menyelipkan uangnya melalui celah pintu.
Karena penasaran, bos pemilik kafe ini lalu diam-diam ingin melihat sosok seperti apa orang misterius yang selalu membayar melalui celah pintu ini.

Akan tetapi si bos kafe tidak bisa melihatnya dengan jelas, tetapi setelah merenung sejenak, ia pun tidak peduli lagi, yang penting uang asli dalam penglihatannya sudah diterima.
Ia melihat-lihat uang kertas yang dibayar itu, dan memang benar itu asli uang kertas Hong Kong. Tak lama kemudian ia pun pulang ke kafe-nya.
Setelah kembali ke kafenya, si bos sengaja menyimpan uang yang dibayar pelanggan setianya itu ke kotak uang sebelahnya.
Saat malam ketika kafe tutup, ia pun menghitung pendapatannya hari itu.
Ketika selesai menghitung, semua uang di laci yang sama itu tidak bermasalah, tapi uang di laci sebelah berubah menjadi uang kertas untuk orang mati, dan uang-uang ini dia sendiri yang menerimanya dari pelanggannya yang sama.
Dan sontak saja hal itu membuat Bos pemilik kafe merinding dan bergidik, lalu di tengah-tengah ketakutannya ia pun menghubungi kantor polisi.