Duduk Bersebelahan Dalam Angkot Dikira Sama-sama Penumpang Ternyata Pria Ini Bandit

Diketahui, pria penganguran ini mengambil ponsel dan uang milik Siti Fatimah (51) yang sedang menumpang angkot tersebut.

Penulis: Sri Hidayatun | Editor: Hartati
Ilustrasi
Pencopetan 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Aksi kejahatan di dalam angkot terus saja terjadi.

Kali ini pelaku kejahatan pencopetan ini pun nyaris tewas dihajar massa yang geram akan tingkah pelaku yakni Yulisar (43) warga jalan A Yani lorong Abadi RT 22 Kelurahan 8 ulu Kecamatan Seberang Ulu (SU) I Palembang.

Pria bertato ini pun mengalami luka lebam disekujur wajah dan tubuhnya akibat amukan massa setelah diteriaki maling oleh sang sopir angkot jurusan Ampera- Plaju.

Diketahui, pria penganguran ini mengambil ponsel dan uang milik Siti Fatimah (51) yang sedang menumpang angkot tersebut.

Menurut pengakuan Siti, dirinya ketika itu baru saja pulang dari kondangan di tempat keponakannya.

Lalu saat pulang ia bersama suaminya serta anaknya menumpang mobil angkot tersebut, Kamis (17/8/2017).

Ketika di dalam angkot, dirinya pun duduk bersebelahan dengan Yulisar.

Tanpa rasa curiga ia pun memangku tas pink yang dibawa.

Yulisar (43) warga jalan A Yani lorong Abadi RT 22 Kelurahan 8 ulu Kecamatan Seberang Ulu (SU) I Palembang babak belur saat diamankan usai mencopet dalam angkot Plaju.
Yulisar (43) warga jalan A Yani lorong Abadi RT 22 Kelurahan 8 ulu Kecamatan Seberang Ulu (SU) I Palembang babak belur saat diamankan usai mencopet dalam angkot Plaju. (tribunsumsel.com/Sri Hidayatun)

"Saat dia (Yulisar, red) turun di simpang tiga tangga takat jalan A. Yani Palembang, sopir angkot bilang buk periksa dulu tas ibu ada yang hilang dak, " ujarnya meniru perkataan sang sopir saat di Mapolsek SU II, Jumat (18/8/2017) ketika dimintai kembali keterangan oleh polisi.

Dengan segera, warga jalan Sabar Jaya lorong Taman Siswa RT 05 RW 01 keluarahan Mariana Kecamatan Banyuasin 1 Desa Mariana Banyuasin ini pun langsung memeriksa tasnya.

"Ketika saya buka tas sudah tak ada lagi handphone dan uang saya pak, "ungkapnya terkejut.

Lalu, sang sopir pun langsung meneriaki maling dan warga pun langsung mengejar Yulisar dan memukulinya hingga babak belur.

"Saya tak tahu bagaimana dia mengambilnya pak, kalau saja sopir tak bilang saya tidak tahu beneran, " ujarnya sembari menangis.

Menurut pengakuan Yulisar dirinya terpaksa mengambil uang dan handphone lantaran perlu uang untuk biaya kebutuhan sehari-hari.

"Ya pak saya yang ambil karena butuh uang, " ujar Yulisar sembari menahan rasa sakit dengam wajah penuh luka lebam.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved