Anis Saggaf: Mahasiswa Unsri Harus Selesai 8 Semester
Bagaimana Anis Saggaf melihat polemik UKT ini? Pemimpin Redaksi Tribun Sumsel, Weny Ramdiastuti menemui dan mewawancarainya langsung di Unsri Bukit, K
Anis : Kalau ada orang bilang Unsri tidak mau rugi. Sekarang saya bilang kita sudah rugi. Apabila Unsri mau maju cepat lagi, minimal ada 30 persen tambahan dari dana yang dikelola sekarang.
Unsri itu sudah harus menuju, membangun. Kalau kita berkutat pada UKT, gaji honor, maka kita akan ketinggalan.
Weny : Berapa dana yang dibutuhkan 30 persen itu?
Anis : 30 persen itu sekitar Rp 200 miliar per tahun. Mudah-mudahan dari wawancara ini ada yang tergerak. Di Sumsel banyak perusahaan, kita terima CSR. Harus cepat, saya tidak terima uang, supaya tidak ada fitnah.
Weny : Kapok tidak jadi rektor?
Namanya imam, kalau menghitung dunia maka akan merasa rugi, kalau itung amal maka ketika kita berbuat baik malah dikatakan tidak baik, saat itu amal malah lebih banyak.
Ada perselisihan kemarin, kita selesaikan, Insya Allah selesai. Harus sama-sama.
Weny : Apa cita-cita besar bapak untuk Unsri?
Anis : Memang cuma angan-angan, entah siapa yang akan mencapainya. Perguruan tinggi yang bagus itu bisa menghasilkan pendapatan luar biasa, sehingga mahasiswa tidak bayar.
Harvard sudah berhasil melakukan itu. Pendapatan eksternal dari alumni luar biasa kuat.
Kita putar pendidikan tidak menjadi lembaga bisnis, harus bisa kumpulkan uang, memajukan juga butuh uang. Kita sedang merintis badan usaha, kita diperbolehkan.
Kita sudah mulai daengan produk air minum. Kita sering rapat, jadi pengeluaran air dibuang sudah berapa miliar dihemat.
Video Editor: Melisa Wulandari
Penulis Naskah: Wawan Perdana