Anis Saggaf: Mahasiswa Unsri Harus Selesai 8 Semester

Bagaimana Anis Saggaf melihat polemik UKT ini? Pemimpin Redaksi Tribun Sumsel, Weny Ramdiastuti menemui dan mewawancarainya langsung di Unsri Bukit, K

Anis : Hanya saja ada miss comunication soal UKT. Sebenarnya UKT yang dibayar itu subsidi. Pada waktu jadi BLU (Badan Layanan Umum), kita disuruh menghitung. Berapa kebutuhan minimal satu orang.

Waktu awal penerapan, dibagi lima kategori. Angka tertinggi UKT adalah kebutuhan minimal yang diperlukan mahasiswa di suatu prodi. Di level satu dan dua, ditetapkan Rp 500 ribu dan Rp 1 juta untuk level msyarakat tidak mampu dan setengah mampu.

Dalam menentukan itu tidak sembarang, ada proses, diwawancara, termasuk bidik misi.  Bagi yang di level tiga dan empat, seharusnya bayar sejumlah uang setara level lima, tapi kekurangan ini yang menutup pemerintah. Sedangkan bagi yang mampu tetap membayar di level lima.

Weny : Apakah UKT tiap semester itu tidak bisa berubah?

Anis : Kemudian di dalam proses itu, setiap semester ada saja anak punya masalah. Ada yang orangtua meninggal, masalah rumah tangga, usaha orangtua bankrut.

Itu setiap semester ada pintu gerbang pengusulan penurunan. Semua sudah tahu dan berjalan. Malah sejak saya jadi rektor, saya suruh BEM mendata. Syarat satu, harus kejujuran.

Ini semua berjalan baik. Di ujung semester delapan, anak dari BEM punya keinginan, ide, menyampaikan kepada saya.

Weny : Bertemu langsung ya pak?

Anis : Bertemu, beberapa kali. Ide mereka bagus, tapi tidak bisa diakomodir. Usulnya semua semester sembilan bayar separuh, 50 persen saja. Sudah ku sampaikan ini uang tidak masuk ke kantong aku, dosen tetap dibayar pakai uang negara.

Jadi masalah turun separuh, seperempat, itu tidak masalah, tetapi yang paling penting piranti hukum. Saya tidak mau tandatangan, nanti masuk penjara.

Weny : Berapa kali bertemu pak? Kurun waktu berapa bulan?

Anis : Sudah 6 sampai 7 kali, selama empat bulan ini. Keinginan anak-anak bagus.

Weny : Kenapa bisa meluas sehingga jadi ribut?

Anis : Biasanya sering berbeda pendapat dalam satu kelompok. Sedangkan saya selaku rektor tidak mau melanggar aturan. Demo itu sebenarnya mereka ingin menyampaikan, permasalahan itu.

Weny : Waktu demo, menghadapi langsung mahasiswa ?

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved