Nasib Penggiat Olahraga BMX dan Skateboard, Kerap Diusir Pol PP Saat Main di Kambang Iwak

Berbagai macam prestasi telah diraih oleh anggota South Sumatera BMX (SSBMX) baik diajang nasional maupun internasional.

Editor: M. Syah Beni
Tribunsumsel.com/ Slamet Teguh Rahayu
Anggota SSBMX, PSISkateboard‎, dan beberapa komunitas lainnya tengah memperbaiki kawasan KIF Park 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Slamet Teguh Rahayu

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Berbagai macam prestasi telah diraih oleh anggota South Sumatera BMX (SSBMX) baik diajang nasional maupun internasional.

Tak jarang setiap beraksi, para rider BMX ini membawa nama kota Palembang.

Namun sayangnya bukan perhatian yng didapat oleh anggota komunitas ini.

Saat berlatih di Kambang Iwak Family (KIF) Parkpun mereka kerap kali diusir dan bersitegang dengan anggota Sat Pol PP di yang menjaga kawasan tersebut.

Tak hanya dengan Sat Pol PP, bahkan mereka sering berkonfrontasi dengan masyarakat yang hendak jogging di kawasan tersebut.

Meski begitu, salah satu pengurus SSBMX, I Dewa Gusti Jembrana atau sering disapa Toms Brainz mengaku, komunitas ini tidak ada pilihan lain, karena tak ada tempat yang bisa digunakan untuk bermain.

"Memang sebenarnya tidak diperbolehkan. Tapi kami tidak ada tempat untuk pecinta olahraga ektrem.‎‎ Beberapa dari kami bahkan rela meninggalkan kota palembang demi untuk berlatih di tempat yang layak," jelas Tom.

Tak hanya dilarang, kawasan KIF Park juga dianggap sudah tak layak dipakai untuk bermain BMX.

Karena kawasan tersebut dianggap rusak parah tanpa ada perbaikan.

Lantai yang berada di kawasan tersebut pecah akibat sering didirikan tenda.

"Sudah dari tahun 2014an rusak parah. Akar pohon yang semakin membesar juga merusak lantai, ditambah tidak ada pemeliharaan dinas terkait," katanya.

Oleh karena itulah, Tom mengatakan, komunitasnya bersama komunitas lain seperti PSISkateboard (Palembang Street Imaginator), serta kolektif tim liar mencoba membangun latihan bagi mereka.

"Kami benahi KIF Park ini secara kolektif dengan menggunakan dana mandiri. Kami juga sebelumnya sudah mengganti beberapa lampu sorot yang putus," jelasnya.

Dengan adanya pengumpulan dana secara kolektif ini.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved