Mahasiswa Unsri Tuntut Pemangkasan UKT
Bak Masalah Ayah dengan Anak, Tak Pantas Rektorat Laporkan Mahasiswanya Sendiri ke Polisi
Harusnya Unsri juga berkaca, kenapa yang lain bisa, Unsri tidak bisa dan tetap bersikukuh. Sebuah aksi demontrasi itu tidak sewajarnya mengalami
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG- Febriansyah mantan Presiden Mahasiswa Unsri 2008/2009 turut prihatin atas aksi kekerasan yang dilakukan kepada mahasiswa Unsri.
Bagaimanapun juga ini adalah masalah internal.
Antara bapak dan anak.
Tidak seharusnya ada yang dilaporkan ke polisi.
Menurut data yang dimiliki, UKT ini memang sering menjadi masalah di beberapa Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Permintaan mahasiswa semester 9 agar UKT diturunkan 50 persen merupakan hal yang wajar, karena dibeberapa PTN memang menerapkan hal tersebut.
Seperti di Unila, anak-anak di semester sembilannya memang UKTnya dipotong 50 persen.
Harusnya Unsri juga berkaca, kenapa yang lain bisa, Unsri tidak bisa dan tetap bersikukuh.
Sebuah aksi demontrasi itu tidak sewajarnya mengalami chaos ataupun rusuh.
Meski banyak hal-hal yang tidak diprediksi di lapangan yang bisa mengakibatkan kerusuhan.
Demo sebenarnya merupakan upaya terakhir untuk menyampaikan aspirasi.
Karena, sebelum melakukan aksi demo, ada beberapa tahapan yang harus dilalui.
Biasanya mereka ini audiensi dulu, bertemu menyampaikan aspirasinya.
Cara-cara seperti itu dulu yang dilakukan, sebelum mereka menunjukkan kekuatannya dan turun untuk aksi ke jalan.
Jadi demo adalah alternatif terakhir.
