Mereka Terus Berjuang
Subhanallah, Hatinya Tentram Usai Sedekah, Pedagang Kue ini Masuk Islam, Hidupnya Berubah Drastis
Sejak kecil anak terakhir dari delapan bersaudara tersebut selalu merasa tidak tenang, perasaan yang selalu gelisah dan cepat emosi.
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: M. Syah Beni
Ditambah lagi dengan ketidakharmonisan rumah tangganya.
Hingga akhirnya ia pun berpisah dengan sang istri.
Berada pada tekanan yang kuat ia akhirnya depresi berat.
Puncaknya ia pernah harus dirawat di rumah sakit dan dianjurkan untuk meminum obat penenang.
Namun bukan obat penenang itu yang membuatnya menjadi lebih nyaman.
Ketika ia membagikan hartanya kepada yang tidak mampu tiba-tiba saja hatinya menjadi tenang.
Perasaan itu terus berulang.
Jauhari pun semakin sering untuk bersedekah.
"Membantu sesama itu sudah kewajiban, saya sangat merasa senang dan hati saya terasa tenang mencoba saling berbagi," ceritanya
Jauhari memiliki putra bernama Faisal (18).
Kesehariannya membuka bisnis toko kue di Pasar Tradisional Cinde, ia berjualan bersama anaknya dan dibantu oleh beberapa karyawan.
Setiap mendapat uang lebih dia selalu berbagi dengan orang yang lebih membutuhkan.
Tidak tahu ada apa dirinya merasa begitu tenang saat bersedekah.
Ia pun memutuskan bertemu dengan seorang Psikolog.
Ada perkataan psikolog tersebut yang membekas di hatinya.