Mereka Terus Berjuang
Subhanallah, Hatinya Tentram Usai Sedekah, Pedagang Kue ini Masuk Islam, Hidupnya Berubah Drastis
Sejak kecil anak terakhir dari delapan bersaudara tersebut selalu merasa tidak tenang, perasaan yang selalu gelisah dan cepat emosi.
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: M. Syah Beni
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Andri Hamdillah
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Terlahir di Kota Pempek 43 tahun silam lalu.
Jauhari memiliki pengalaman hidup yang panjang.
Terutama masalah spiritualnya.
Pria yang sehari-hari berdagang kue kering di Pasar Cinde Palembang ini tak sungkan membagikan ceritanya kepada Tribunsumsel.com, Sabtu (29/7/2017).
Jauhari lahir dari keluarga non muslim.
Ada satu peristiwa yang menggetarkan hatinya hingga membawanya mempelajari Islam.
Sejak kecil anak terakhir dari delapan bersaudara tersebut selalu merasa tidak tenang, perasaan yang selalu gelisah dan cepat emosi.
Bertahun - tahun perasaan gelisah terus menghantuinya.
Saat dirinya tumbuh dewasa, ia banyak memiliki teman yang berbeda kepercayaan dengannya.
Termasuk beberapa temannya beragama Islam.
"Saya banyak teman yang berbeda kepercayaan, mereka semua adalah orang yang baik", ungkapnya.
Meski mempunyai banyak teman, Jauhari tetap merahasiakan perasaan yang membuatnya semakin tertekan.
Ia lebih memilih tidak bercerita dan hanya memendamnya di dalam hati.
Seiring berjalannya waktu, Jauhari semakin kebingungan dan seperti tidak punya arah tujuan hidup.