Tidak Main-mian Setya Novanto Diduga Rugikan Negara Rp 2,3 Triliun dari Proyek E KTP

Novanto diduga ikut mengakibatkan kerugian negara Rp 2,3 triliun dari nilai proyek Rp 5,9 triliun.

Editor: Hartati
(KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN)
Ketua DPR Setya Novanto seusai diperiksa di Gedung KPK Jakarta, Jumat (14/7/2017). 

Berita ini sebelumnya sudah diterbitkan di Kompas.com dengan judul Jadi Tersangka, Setya Novanto Pimpin Rapat DPP Golkar di Kediamannya

Setya Novanto Tiba-Tiba Tulis Keterangan Seperti ini, Usai Novel Baswedan Disiram Air Keras

TRIBUNSUMSEL.COM -- Ketua DPR RI Setya Novanto angkat bicara terkait peristiwa penyiraman air keras terhadap Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan.

Dalam rilis yang diterima TRIBUNNEWS.com, Setya Novanto atau yang karib disapa Setnov merasa prihatin dengan peristiwa yang menimpa Novel Baswedan.

"Kejadian yang menimpa saudara kita, salah satu Penyidik KPK, Novel Baswedan, pada hari ini sangat memprihatinkan kita semua. Apapun motif di balik peristiwa dan musibah yang terjadi, saya memandang perilaku tersebut tidak beradab dan tindakan kriminal yang harus diusut tuntas," tulis Setya Novanto dalam keterangan persnya, Selasa (11/4/2017).

Menurut Setnov, dirinya mengenal Novel sebagai sosok yang memiliki integritas dan profesionalitas yang tinggi.

Bukan cuma itu, di mata Setnov, Novel sebagai penyidik selama ini merupakan salah satu tulang punggung dan figur penting di balik kinerja KPK yang cukup membanggakan publik.

Kemudian, Setnov pun mengajak masyarakat setop berandai-andai atau berprasangka melampau penyelidikan pihak berwenang terhadap kasus yang menimpa Novel ini.

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan diteror usai salat subuh berjemaah di masjid di sekitar rumahnya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Wajah penyidik senior KPK tersebut disiram air keras oleh seseorang yang tidak dikenal
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan diteror usai salat subuh berjemaah di masjid di sekitar rumahnya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Wajah penyidik senior KPK tersebut disiram air keras oleh seseorang yang tidak dikenal (Tribunnews.com)

"Suatu hal yang tidak bisa dipungkiri, kejadian ini tentu saja menambah kuat dukungan publik kepada lembaga anti rasuah tersebut," kata Setnov.

Dalam keterangannya, Setnov pun mendukung sepenuhnya penyelamatan KPK baik dari segi kelembagaan maupun dari segi personal.

"Mereka (KPK) adalah harapan masyarakat di tengah upaya pemberantasan korupsi yang sedang digalakkan oleh Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla," ujar Setnov.

Bahkan, menurut Setnov, serangan fisik yang menimpa Penyidik Senior KPK Novel Baswedan bukan hanya ditujukan kepada pribadi Novel maupun Institusi KPK.

"Serangan tersebut sebenarnya ditujukan kepada kita Rakyat dan Bangsa Indonesia yang saat ini tengah berperang melawan korupsi," terang Setnov.

Karena itu, Setnov berharap, kejadian ini tidak menyurutkan sedikitpun langkah KPK dalam menjalankan tugas, fungsi dan kewenangannya.

"Saya yakin dan percaya, Saudara Novel Baswedan adalah figur yang kuat dan penuh dedikasi. Kejadian ini tidak akan mengendurkan sedikitpun langkah beliau dalam menjalankan tugas-tugasnya," terang Setnov.

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved