Begini Kondisi Rumah Herman Si 'Penjual Ginjal Keliling', Isinya Memprihatinkan !

Setelah sempat menghebohkan warga Kota Palembang lewat aksi berkeliling sambil membawa kertas karton bertuliskan 'dijual ginjal untuk biaya sekolah an

TRIBUNSUMSEL.COM/Andri Hamdilah
Kediaman Herman 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Andri Hamdillah

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Setelah sempat menghebohkan warga Kota Palembang lewat aksi berkeliling sambil membawa kertas karton bertuliskan 'dijual ginjal untuk biaya sekolah anak', kediaman Herman (42) tampak terlihat sepi, Senin (10/7/2017).

Dari kunjungan Tribun di kediaman Herman yang berada di Komplek Bougenville Blok M11 Kelurahan Karya Baru, terlihat kondisi rumah tampak sepi.

palembang
palembang (TRIBUNSUMSEL.COM/Andri Hamdilah)

Terlihat hanya ada kedua anak Herman, Nabil (12) yang baru saja menyelesaikan sekolah tingkat Dasar (SD) dan adiknya Tasya (9) pelajar kelas 4 SD, yang sedang bermain di depan halaman rumah bersama kedua temannya.

"Pak Herman sedang keluar mengurus pendaftaran sekolah anaknya", singkat tetangganya Lina.

Di mata tetangga Herman hidup dengan kerja keras dan mandiri, meski dalam keadaan sulit dirinya 'Herman' selalu berusaha agar anak - anaknya bisa bersekolah.

"Herman selalu berbuat baik, bergaul dan rama dengan tetangga, dia 'Herman' juga selalu mengedepankan pendidikan anaknya agar tidak putus sekolah", jelas Lina.

Herman beserta istrinya mempunyai lima orang anak, Andri, Anjeli, Anisa, Nabil dan Tasya, Anak pertama Herman yaitu Andri telah menyelesaikan sekolahnya dan kini tinggal di rumah orangtua Herman, sedangkan keempat anak Herman yang lainnya masih harus berjuang menyelesaikan pendidikannya.

palembang
palembang (TRIBUNSUMSEL.COM/Andri Hamdilah)

Dengan rumah kecil berukuran 2x5 meter berdinding batako milik temannya, Herman terus berusaha mencari rezeki demi pendidikan sang anak.

Keseharian Herman sendiri bekerja sebagai Tukang Bangunan, tetapi karena pekerjaan yang tidak tetap Herman lebih banyak menganggur dan sesekali menjadi juru parkir.

Sudah kesulitan karena pekerjaan tak tetap, Herman juga harus mencari uang pendaftaran untuk anaknya Anisa yang akan memasuki tahun ajaran baru Sekolah Menengah Ke Atas (SMA) dan Nabil yang juga baru menyelesaikan Sekolah Dasar (SD) menuju ketinggkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).

"Kasihan Pak Herman dia harus mencari biaya yang cukup besar setelah anaknya Anisa membutuhkan biaya untuk mendaftar SMA dan Nabil juga harus naik tingkat dari SD menuju SMP", ungkap Lina.

Lina juga menceritakan kalau Herman juga pernah mengalami Depresi berat, sehingga membuat Herman harus di rawat menuju Rumah Sakit Jiwa Ernaldi Bahar.

"Mungkin karena himpitan ekonomi membuat Pak Herman sampai Depresi dan sempat di rawat menuju Rumah Sakit Jiwa Ernaldi Bahar", tutur Lina.

Meski telah di bantu oleh tetangga dan kerabatnya, tetapi belum cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan keluarga Herman.

"Saya selalu berdoa semoga ada sosok orang Dermawan yang bisa membantu Pak Herman, kami sebagai tetangga selalu membantu kebutuhan Pak Herman, tetapi tidak cukup karna selain untuk makan Pak Herman juga membutuhkan uang sekolah untuk anak - anaknya" jelas Lina.

Tags
Ginjal
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved