Mangsa Tangan Tasir Buaya Enam Meter Dibedah, Ternyata Ini Dia Isinya
Korban berhasil berlindung di balik sebuah pohon besar yang berada di pinggir sungai.
Warga yang menolong Tahir kemudian langsung melarikan korban ke Puskesmas Sebuku, kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Malinau karena jaraknya yang lebih dekat.
“Jam 22:00 wita langsung dilarikan ke RSUD Malinau. Tadi siang saya barusan telepon keluarganya katanya tanaganya dioperasi,” ucap Ibrahim.
Ibrahim yang juga merupakan ketua RT 02 di Desa Pembeliangan, kejadian buaya menyerang manusia di sepanjang Sungai Sebuku sudah sering terjadi.
Tahun 2016 tercatat 2 warga Desa Pembeliangan meninggal karena diserang buaya di Sungai Sebuku yang memang merupakan habitat buaya muara tersebut.
Parahnya, tidak ada rambu-rambu peringatan terhadap buaya di sepanjang Sungai Sebuku.
“Tidak ada peringatan sama sekali di sini. Dua korban yang ditemukan tinggal tulang belulang itu baru korban dari Desa Pembeliangan saja, belum dari desa lain,” pungkas Ibrahim.
Buaya sepanjang 6 meter tersebut berhasil menyambar tangan kiri Tahir hingga terputus sepanjang lengan.
Korban selamat setelah sempat bertarung dengan buaya tersebut.
Korban berhasil berlindung di balik sebuah pohon besar yang berada di pinggir sungai.
Saat ini, korban masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, untuk memulihkan luka di lengan kirinya.
Berita ini sebelumnya sudah diterbitkan di Kompas.com dengan judul Cari Potongan Tangan Tahir, Warga Tangkap dan Bedah Buaya Sepanjang 6 Meter