Mantan Ketua DPRD Sumsel Meninggal
Sebelum Jabat Ketua DPRD Sumsel, Tak Disangka Ternyata Adjis Saip Sempat Bekerja Seperti ini
Dilanjutkan Susanto, mendiang ayahnya bukan orang yang langsung ketiban jabatan dari langit, melainkan lewat usaha perjuangan dan keaktifan
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: M. Syah Beni
Laporan Wartawan TribunSumsel.com, Agung Dwipayana
TRIBUNSUMSEL.COM, INDERALAYA - Putra sulung almarhum Adjis Saip, Susanto Adjis mengungkapkan, ayahandanya merupakan orang yang gigih dan tangguh berusaha, namun tidak mengabaikan persaudaraan.
"Almarhum berpartai sudah hampir 50 tahun, dari PNI sampai PDIP, segala suka duka itu sudah beliau lalui," kata Susanto di kepada TribunSumsel com, yang melayat ke kediamannya, Jum'at (2/6/2017).
Dilanjutkan Susanto, mendiang ayahnya bukan orang yang langsung ketiban jabatan dari langit, melainkan lewat usaha perjuangan dan keaktifan berorganisasi.
Dengan bermodalkan tekad dan kemauan yang kuat, almarhum Adjis Saip mencapai apa yang diinginkannya dengan tidak mudah.
"Dari belum enak, separuh enak, hingga jadi Ketua DPRD, beliau itu anak petani di Bengkulu sana. Kalau di Palembang, beliau tidak punya siapa-siapa, tapi dengan kegigihan beliau, kerja keras, beliau membangun relasi di antaranya dengan almarhum Taufik Kiemas, berkiprah di partai bahkan hingga jadi Ketua DPRD," kata Susanto.
"Bahkan tahun 1960, almarhum pernah jadi kuli di jembatan Ampera, pernah jadi tukang kayu, jadi sopir taksi. Memang hidup beliau penuh perjuangan," imbuhnya.
Menurut Susanto, ayahandanya kerap menegaskan, tanpa adanya kesetiakawanan dan persaudaraan, tidak ada perjuangan yang berhasil.
"Artinya nilai-nilai yang ditanamkan soal setia kawan, kekeluargaan, kegigihan juga, itu ditanamkan pada kami," pungkasnya.