Penemuan Mayat Dalam Karung

Ibu Bocah yang Ditemukan Tewas Dalam Karung Sempat Bermimpi Seperti ini

Ibunya tersebut bekerja dan tinggal di luar Kota bersama suaminya, Zainal Abadin (35) Ayah tiri NF tepatnya di Batam.

Editor: M. Syah Beni
Tribunsumsel.com/ Andri Hamdillah
Nenek NF, Sudarti (50), dan ibunda NF, Susilawti (37) 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, A.Riando Jaya Putra

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Susilawati (37), ibu kandung korban NF, saat anaknya meninggal tidak ada di Palembang.

Ibunya tersebut bekerja dan tinggal di luar Kota bersama suaminya, Zainal Abadin (35) Ayah tiri NF tepatnya di Batam.

"Saya dan suami saya bekerja di Batam, sementara anak saya tinggal bersama neneknya, Sudarti (50), dan saya suda 3 tahun tidak pulang ke Palembang, biasanya untuk menghubungi orang tua dan anak saya, lewat telepon seluler" jelasnya kepada Tribun.

Wati sapaan akrabnya merasa gelisah sebelum menerima kabar anaknya meninggal.

"Hari Jumat siang ketika suami saya, Zainal Abidin (35), melaksanakan ibadah sholat Jum’at , saya merasa sangat mengantuk ntah tau mengapa, biasanya jarang tidur siang boleh dikatakan tidak pernah,"

"Tak lama dari situ suami saya pulang dan saya terbangun dari tidur, saya pun langsung duduk dan melamun, kok mimpi seperti itu , saya bermimpi gigi bagian depan saya patah, dan saya menanyakan kepada tetangga tentang mimpi saya tersebut, katanya biasa akan mendapat hal buruk.", ungkapnya, Minggu (21/5/2017).

Dari mimpinya hari itu, susilawati belum mendapat kabar bahwa anaknya hilang.

Menurut keterangan wati, Kesokan harinya sekitar pukul 14.00 WIB, barulah mendapat kabar dari ibunda Sulisawati nenek dari NF,mengabarkan bahwa anaknya hilang.

Wati sangat panik sampai pingsan beberapa kali.

Tak lama kemudian sekitar pukul 16.30 WIB, Wati kembali mendapat kabar tak sedap dari tetangga tempat orang tua Wati tinggal bernama, Rika, bahwa anaknya meninggal, wati pun pingsan kembali jelasnya.

Wati berharap kepada pihak kepolisian, agar segera menangkap pelaku dan memenjarakan pelaku.

"Hukum pelakunya seberat-berat mungkin, dia tidak akan bisa mengembalikan nyawa anak saya yang telah meninggal di bunuhnya, kalau dia tidak ditangkap, kasihan, dikawatirkan takut ada korban yang lain lagi ," pungkasnya.

Lanjut Wati, Putri dikenal sosok yang sangat baik, ramah, rajin, ringan tangan dan mandiri.

“Kadang dia kalau mau pergi sekolah dan mengaji, pasti berpamitan dengan tetangga dan menyalaminya, ia juga sempat berjualan

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved