Ada Segelintir Mahasiswa Anut Faham Khilafah, Rektorat UIN Raden Fatah Keluarkan Pernyataan Ini
Tidak menutup kemungkinan jika ada segelintir mahasiswa yang menganut paham ideologi khilafah.
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Slamet Teguh Rahayu
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Merespon perkembangan dinamika sosial, politik, dan keagamaan yang dianggap membahayakan.
Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah sebagai pusat pendidikan merespon tentang isu gerakan-gerakan "radikal" yang muncul.
Mengenai hal itu Rektor UIN Raden Fatah, Muhammad Sirozi mengeluarkan beberapa pernyataan, yang intinya UIN Raden Fatah menolak paham yang bertentangan dengan Pancasila, UUD 45 NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.
Disinggung apakah pernyataan sikap ini terkait adanya dugaan paham radikalisme telah masuk ke UIN Raden Fatah.
Sirozi menyebutkan, tidak menutup kemungkinan jika ada segelintir mahasiswa yang menganut paham ideologi khilafah.
Namun menurutnya, hal tersebut tidak terlalu berbahaya, dan UIN tetap aman.
"Kita sudah sounding dengan inteligen UIN relatif aman," terangnya saat dibincangi.
Untuk menghindari masuknya paham radikalisme ini, Sirozi mengatakan, jika UIN Raden Fatah mencoba membatasi semua aktifitasnya di kampus.
Jika kedapatan, ada organisasi mahasiswa yang aktifitasnya menuju ke arah radikalisme.
Pihak kampus secara prosedural tidak mengijinkan untuk menggunakan fasilitas kampus
"Begitupun dengan kegiatan yang diadakan di luar kampus. Jika tidak ada pendamping yang ikut, maka tidak akan kita ijinkan," tegasnya.