Enggan Berikan Uang, Siapa Sangka Siswa Ini Harus Dijemput Sudah Jadi Begini

Membully seseorang mungkin menyenangkan bagi setiap kalangan yang merasa dirinya sempurna.

Viral4real

TRIBUNSUMSEL.COM-Pasti kalian pernah mendengar kata bully.

Bully sudah menjadi aktivitas keseharian di kalangan anak sekolahan.

Tetapi tidak semua anak sekolahan seperti itu.

Membully seseorang mungkin menyenangkan bagi setiap kalangan yang merasa dirinya sempurna.

Tetapi kalian harus ingat kesempurnaan hanya milik Tuhan.

Baca Juga : Pria Tua ini Beli Rumah Rusak Seharga Satu Juta, Tapi Lihat Apa yang Dilakukannya, Mengejutkan

Baca Juga : Dia Terjebak di Dalam Drum Hampir Mati, Drum Terpaksa Dipotong, Hal yang Mengerikan Terungkap

Baca Juga : Anak Kecil ini Temukan Hal Aneh di Dekat Danau, Saat Digali Semua Orang Terkejut, Ternyata . . .

Tidak ada di dunia ini yang lebih sempurna selain Tuhan.

Bagi kalian yang pernah merasakan di-bully oleh teman, musuh, sahabat, tetangga, bahkan kerabat sekalipun.

Kalian jangan merasa berkecil hati, justru kalian adalah orang yang beruntung.

Kalian tahu kebanyakan orang yang suka di-bully dan memiliki pengalaman pahit bisa sukses.

Dan bagi kalian yang suka mem-bully tidakkah kalian tahu.

Seseorang yang kalian bully itu merasakan sakit yang teramat sakit.

Seperti luka yang belum kering terkena jatuhan benda keras lalu tersiram air garam dan air cuka, duh, sakit banget guys.

Bahkan rasa sakit ini bisa diingat seumur hidup.  

Kasus bully mengenaskan baru-baru ini terjadi di China.

Seorang bocah 14 tahun meninggal dunia usai dibully dan dipukul teman sekolahnya hingga meregang nyawa.

Menurut informasi yang beredar.

Baca Juga : Ibu Memarahinya ''Ada Istri Buat Apa?'', Jawaban Anaknya Ini Bikin Seisi Rumah Terdiam

Baca Juga : Pria Ini Pergi Ke Luar Kota Untuk Minum, Saat Kembali Dia Jadi Satu-Satunya Orang yang Masih Hidup

Baca Juga : Jangan Berkedip Lihat Foto ini, Perhatikan Baik-baik, Banyak Orang Tertipu Karenanya

Bocah ini sering kali dibully, tak hanya itu ia juga kerap dimintai uang oleh temannya tersebut.

Karena tak tahanm ia melaporkan kejadian yang ia alami ke orangtuanya.

Orangtuanya yang marah melaporkan kejadian ini ke polisi.

Pihak kepolisian pun memberi peringatan kepada pihak sekolah untuk mengawasi tingkah para siswa.

Setelah ditegur, hubungan anak - anak ini semakin memburuk.

Awalnya kekerasan ini sempat berhenti.

Namun perlahan kembali terulang usai anak ini kembali dipalaki.

Ia diminta memberikan uang sebesar 10 ribu Yuan!

Jika tidak diberikan, maka anak ini akan "dibunuh".

Waktu itu, anak ini tidak memiliki uang sebanyak itu untuk diberikan.

Si pembuli yang bekerja sama dengan grup karate sabuk hitam, langsung memukul anak ini sampai mati.

 Dari mayat korban bisa terlihat bekas benjol akibat dipukul, kaki dan tangannya patah.

Pihak sekolah malah mau menyembunyikan perkara ini dengan mau membakar tubuh korban.

Sebelum orangtuanya datang ke sekolah.

 Orangtua korban sangat sedih, tidak mengerti mengapa hal ini bisa terjadi.

Salah satu pelakunya adalah anak dari kepala sekolah.

Mirisnya, tak hanya pihak sekolah, pihak kepolisian juga berusaha melindungi pelaku.

Baca Juga : Saking Cantiknya, Pramugari Ini Dijuluki Barbie Hidup, Bentuk Badannya Bikin Iri

Baca Juga : 10 Kelakuan Gila Penumpang di Kereta Api Ini Bikin Gagal Paham, No 6 Ngeri Banget

Baca Juga : Jangan Berkedip Lihat Foto ini, Perhatikan Baik-baik, Banyak Orang Tertipu Karenanya

Karna sudah pasrah merasa tidak dibantu.

Ibu korban dengan keras menjerit di depan gerbang sekolah.

"Anak kalian tidak akan aman di sini, lihat saja apa yang akan aku lakukan!"

Pelaku dilaporkan berjumlah lima orang.

Pihak sekolah berharap ada jalur damai dengan 1 orang mengeluarkan biaya 200 ribu sebagai ganti rugi dengan total jumlah uang 1 juta Yuan.

Akan tetapi ibu korban tidak setuju berdamai dan berharap para pelaku dihukum secara hukum mati.

Kejadian ini akhirnya disebarkan di seluruh China dan menarik perhatian banyak orang.

Sebanyak 13 mobil kepolisian datang dan melakukan pemeriksaan ketat atas kejadian ini.

Kasus ini bukanlah pertama kalinya terjadi, bulian yang terjadi di sekolah hingga meninggal sudah sering terjadi.

Demi keadilan, sekolah yang bersangkutan dilarang untuk melakukan proses belajar mengajar. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved