Mengeluh Pekerjaanmu Berat? Lihat Apa yang Dikerjakan Pria Ini Setiap hari, Kamu Akan Bersyukur
Menyelam ke dalam lubang yang dipenuhi kotoran dengan tangan kosong. Pasti salah satu kerja yang tidak diingini oleh siapapun, tetapi tidak bagi lela
Penulis: Kharisma Tri Saputra | Editor: Kharisma Tri Saputra
lihat foto
TRIBUNSUMSEL.COM, BANGLADESH - Menyelam ke dalam lubang yang dipenuhi kotoran dengan tangan kosong.
Pasti salah satu kerja yang tidak diingini oleh siapapun, tetapi tidak bagi lelaki Bangladesh ini, lapor Daily Mail dilansir dari thereporter.
Pria yang merupakan pekerja di Dhaka City Corporation, terpaksa membaiki saluran pembuangan di kota itu tanpa kelengkapan kerja yang betul.
Dan mengabaikan langkah-langkah keselamatan diri.
Beliau seringkali terpaksa menggali di sekitar bawah tanah dengan hanya sebatang kayu panjang untuk membantunya.
Malah, tak ada penutup muka yang dipakai untuk melindunginya dari terkena bakteri beracun yang terhasil dari pembuangan tersebut.
Selain itu, dia juga terpaksa membuang keluar kotoran dengan tangan kosong.
Sesungguhnya tugas yang dilakukan pekerja ini amat sukar dan berat untuk memastikan saluran pembentungan di kota itu lancar.
Dhaka memiliki kepadatan penduduk sebanyak 14 juta dan baru-baru ini dilanda banjir besar.
Karena hujan lebat menyebabkan sistem saluran airnya tidak dapat menampung jumlah air hujan yang melebihi normal.
Meskipun jumlah kematian pekerja pembersih pembuangan meningkat, karyawannya masih tidak diberikan dengan peralatan yang memadai.
Dan mereka harus melakukan pekerjaan kotor itu meskipun terpaksa membahayakan nyawa sendiri.
Pasukan Oranye Menyelam di Got Tanpa Alat Pengaman, Ahok: Mereka Bilang Lebih Enak
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku sudah melihat video petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) menyelam di dalam got berair hitam, saat banjir melanda Jakarta, yang jadi viral di media sosial.
Ahok mengaku pernah bertanya kenapa mereka menyelam ke dalam saluran air penghubung (PHB), tanpa alat keselamatan.
