Mahasiswa Dibunuh Pacar

Sudah Lama Pacaran, Kok Kempol Tega Lakukan Pembunuhan Berencana Pada Kekasihnya

Dikatakan Kempol, dia menjalin pacaran bersama kekasihnya tersebut sudah tujuh tahun. "Sudah lama kami pacaran, tapi kami tidak direstui," terangnya.

Kolase Tribun Sumsel/ Facebook/ Ilustrasi
Kempol pelaku pembunuhan terhadap pacarnya sendiri Soniya Priska 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Setelah melarikan diri, Suryanto alias Kempol (24) pelaku penusukan terhadap kekasihnya, Soniya Priska Pratiwi (19) hingga menyebabkan tewas, berhasil diamankan polisi.

Ditemui di Polsekta Sukarami Palembang, Suryanto, mengaku menyesal telah membunuh pacarnya menggunakan senjata tajam.

"Saya tadi hilaf dan emosional karena tidak direstui. Saya benar-benar menyesal," katanya.

Dikatakan Kempol, dia menjalin pacaran bersama kekasihnya tersebut sudah tujuh tahun.

"Sudah lama kami pacaran, tapi kami tidak direstui," terangnya.

Suasana duka masih jelas terasa di rumah almh Soniya di Jalan Sukawinatan Lorong Cendana RTt 036 RW 10 Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami, Palembang.

Para keluarga, tetangga, dan kerabat terus berdatangan. Mereka menangis.

Tribun mencoba mewawancarai keluarga Soniya, tetapi mereka masih berduka belum mau memberikan komentar.

Berdasarkan keterangan tetangga, Soniya dan Kelmpol memang sudah berpacaran cukup lama.

Pelaku juga sering berjalan dengam korban sebagaimana layaknya pasangan kekasih.

Namun, tak disangka kalau pelaku yang dikenal sudah cukup lama ini pun tega menghabisi nyawa pacarnya sendiri.

"Kami sangat terkejut karena selama ini baik-baik saja. Soniya juga baik anaknya, ramah kepada tetangga, kalau ketemu pasti dia negur," ujar seorang tetangga.

Wanita paruh bayah ini mengatakan, Soniya merupakan anak pertama dari pasangan Aris dan Nuryatmi, juga dikenal sebagai kakak yang periang, baik hati, dan nurut kepada orang tua.

"Kalau di kampung juga orangnya suka bergaul, gak pilih-pilih teman," ujarnya.

"Biasanya kalau pagi saya lihat dia berangkat kuliah dan sore atau siang kadang sudah pulang kerumah," jelasnya.

Terkait soal arisan yang dikelola Soniya, dia tidak mengetahui hal tersebut.

"Kami tidak tahu itu. Pokoknya dari semalam rumah korban sudah ramai hingga siang tadi. Keluarga, teman-teman kampus korban juga datang," ungkap dia.

Jenazah Soniya dimakamkan usai solat zuhur sekitar pukul 12.30.

Sebelumya jenazah dibawa ke masjid Ummul Yaqin dan dimakamkan ke TPU Soak.

Secara terpisah, Dokter Forensik RS Bhayangkara Polda Sumsel, Dr. Indra Nasution, mengatakan sebelum ditusuk oleh pelaku Suryanto menggunakan pisau.

Diduga korban Sonia sempat menangkis pisau yang digunakan pelaku untuk menusuk korban.

"Itu di lengan tangan kirinnya ada juga luka robek sayatan dan itu diduga didapat saat korban menangkis saat pisau akan ditusukkan kepadanya," jelasnya saat ditemui usai melakukan pemeriksaan terhadap jenazah Sonia di Instalasi Forensik RS Bhayangkara Polda Sumsel, Sabtu (29/4) malam.

Diterangkan Dr Nasution, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pihaknya terhadap jenazah korban, diketahui setidaknya ada tiga luka tusukkan di tubuh Soniya.

Masing-masing yakni di bagian dada bawah kiri sebanyak dua liang dan satu di perut sebelah kiri serta robek di lengan tangan sebelah kiri.

"Luka tusuknya itu dalam semua dan kira-kira lebih dari 10 cm. Dan yang paling rawan dan bahaya itu yang berada di bagian dada," terangnya. (rie/sp)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved