Mahasiswi Dibunuh Pacar
Jenazah Mahasiswi yang Dibunuh Pacar Sendiri Dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk Lakukan ini
Pihak keluarga, terutama kedua orangtua Sonya terlihat terus menunggu di depan kamar mayat RS Bhayangkara Palembang.
Penulis: M. Ardiansyah | Editor: M. Syah Beni
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Jenazah Soniya yang menjadi korban penusukan Suyanto tidak lain pacarnya sendiri, dibawa ke kamar mayat RS Bhayangkara Palembang, Sabtu (29/4/2017).
Pihak keluarga, masih menunggu dokter RS Bhayangkara Palembang melakukaan visum terhadap jenazah Sonya yang tewas karena luka tusukan ditubuhnya.
Pihak keluarga sempat kesal, karena sudah lama menunggu tetapi dokter yang akan melakukan visum terhadap jenazah Sonya tidak kunjung datang.
Karena, pihak keluarga mendapatkan informasi bila visum akan dilakukan usai salat magrhib.
Dari pantauan Tribunsumsel.com di RS Bhayangkara Palembang, sejak sore di kamar mayat RS Bhayangkara Palembang sudah ramai keluarga dari Sonya.
Begitu pula dengan teman-teman Sonya yang juga datang untuk ikut berbelangsungkawa atas kejadian ini.
Pihak keluarga, terutama kedua orangtua Sonya terlihat terus menunggu di depan kamar mayat RS Bhayangkara Palembang.
Keluarga berharap, jenazah Sonya cepat dilakukan visum dan bisa mereka bawa pulang untuk di semayamkan.

Pembunuhan yang dilakukan Suyanto (24) mahasiswa Universitas PGRI Palembang terhadap Sonya (19) mahasiswi Universitas Bina Darma Palembang diduga dilatar belakangi emosi lantaran ajakan Suyanto untuk menikah ditolak keluarga korban.
Sonya tewas, setelah Suyanto beberapa kali menusuknya di bagian tubuh depan.
Saat ini, jenazah Sonya sudah berada di RS Bhayangkara Palembang untuk dilakukan visum.
Sedangkan Suyanto telah ditangkap dan diamankan di Polsek Sukarami Palembang.
Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Yon Edi ketika dikonfirmasi menuturkan, untuk saat ini tersangka Suyanto sudah diamankan di Polsek Sukarami Palembang untuk dilakukan pemeriksaan terkait kasus ini.
"Tersangka sudah kami amankan dan sekarang masih menjalani pemeriksaan. Untuk sementara, motif penusukan yang dilakukan tersangka ini emosi. Namun, untuk masalah hingga tersulut emosi tersangka masih di dalami," ujarnya, Sabtu (29/4/2017).
Cinta Tak Direstui
Kisah Kasih antara Soniya Priska Pratiwi (19) jalan Sukawinatan RT 62 / 10 Palembang dan Suryanto alias Kempol (25) berakhir tragis, Sabtu (29/04).
Soniya meninggal dengan empat tusukan dibagian perut dan dada di rumahnya sendiri, di Jalan Tut wuri Handayani RT 62 RW 10 Sukawinatan Palembang.
Dari pengakuan saksi mata, Fatimah (33) yang tidak lain adalah keluarga korban menyampaikan pelaku sempat menyampaikan niat untuk menikahi korban.
" Dio itu ngomong nak nikahi Nia, langsung dijawab ibunya, tidak akan merestui, kalau mau melamar datang baik baik ke rumah ," ungkapnya menirukan ucapan ibu korban Nuryatmi (43).
Ia melanjutkan usai mendapatkan ucapan tersebut pelaku marah dan menarik korban ke dalam rumah.
Keduanya lantas masuk ke dalam kamar dan terjadilah tindakan penusukan yang dilakukan pelaku.
Dari luar kamar terdengar suara gaduh dan percekcokan antara korban dan pelaku.
Hingga akhirnya ibu korban dan dirinya mendobrak pintu dan mendapati Suryanto tengah menendang tubuh korban yang telah bersimbah darah.
" Pelaku langsung Lari keluar, usai mendengar teriakan ibu korban, sementara keluarga langsung membawa korban ke RS Myria Palembang namun nyawanya tidak tertolong," jelasnya
Wanita yang juga tinggal di kediaman Soniya itu menjelaskan konflik antara pelaku dan keluarga korban telah berlangsung lama.
Bahkan terakhir pelaku juga sempat membawa senjata tajam menemui ibunda Soniya.
Universitas Bina Darma Berduka
Dekan Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Dharma Palembang, Muhammad Izman Herdiansyah menyampaikan turut berbela sungkawa atas meninggalnya Soniya Priska Pratiwi (19).
Soniya merupakan mahasiswa yang duduk di semester II universitas Bina Dharma.
Dan sepengetahuan dirinya korban tersangkut dalam masalah apapun di kampusnya.
" Soniya mahasiswa yang baik tidak ada laporan bermasalah, kami atas nama fakultas Ilmu komputer Universita Bina Dharma berduka atas kejadian ini," ungkapnya dibincangi Tribun.
Ia menyampaikan di kampusnya pada hari ini, Soniya memang mengikuti proses perkuliahan selama dua jam, yakni mata kuliah analisa proses bisnis.
Dan berlangsung mulai pukul 08.00 hingga pukul 10.00 WIB, selanjutnya tidak ad mata kuliah yang lain sehingga para mahasiswa memang pulang ke rumah masing masing.