Wisata Danau Gegas Heboh Gara-gara Isu Ini, Sampai-sampai Pengelolaan Wisata Kurang Optimal
Bahkan banyak pengunjung yang merasa khawatir jika sewaktu-waktu reptil berbahaya tersebut muncul dan menyerang.
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Hartati
TRIBUNSUMSEL.COM, MUSIRAWAS -- Keberadaan binatang reptil Buaya yang sampai saat ini masih menjadi misteri di objek wisata Danau Gegas yang terletak di desa Sugih Waras, Kecamatan Sukakarya masih dipercayai oleh masyarakat.
Bahkan banyak pengunjung yang merasa khawatir jika sewaktu-waktu reptil berbahaya tersebut muncul dan menyerang.
Namun Kepala Bidang (Kabid) Objek Wisata Dinas Kebudayaan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Mura, Adi Wena menyatakan jika keberadaan buaya di Danau Gegas hanya sebuah cerita dari mulut ke mulut belum bisa dipastikannya kebenarannya.
"Itu hanya kata orang, hanya gosip saja, buktinya beberapa acara yang kita adakan di sana semuanya aman. Bahkan acara mancing mania beberapa waktu lalu aman dan tidak diserang buaya. Jika benar ada buaya pasti mereka lebih dulu diserang," ucapnya pada Tribunsumsel.Com, Jumat (28/4/2017).
Ia meminta kepada masyarakat atau pun pengunjung jangan mudah percaya sesuatu yang belum pasti kebenarannya.
Menurutnya jika memang buaya ada di danau gegas pasti sudah terdengar kabar ada warga yang diserang.

Namun buktinya sejauh ini setiap acara diselenggarakan di sana semuanya sukses dan ramai pengunjung.
Meskipun ia mengaku objek wisata danau Gegas pada tahun 2016 lalu masuk dalam salah satu objek wisata andalan di Bumi Lan Serasan Sekenten.
Namun karena kurangnya anggaran membuat pengelolaannya kurang optimal.
"Anggaran untuk pengembangannya masih kurang. Itu yang menyebabkan kurang optimalnya. Apalagi kalau hanya mengandalkan APBD Kabupaten Mura pengembangan terasa sulit. Itulah sebabnya kita membuka kesempatan kepada seluruh investor dan mencari alokasi anggaran dari APBN, supaya objek wisata itu cepat berkembang" ungkapnya
Ia pun menyatakan walaupun kekurangan anggaran untuk pengembangan, namun sejumlah Inprastruktur dasar seperti jalan menuju Danau Gegas sudah mulus.
Termasuk juga sarana transportasi seperti angkot dan ojek juga demikian.
"Jalan satu kilo lagi yang belum teraspal. Tahun depan rencananya akan di tambah pembangunan gazebo, musholla, toilet serta monumen nama. Sedangkan untuk pengelolaan sementara sistemnya masih swakelola oleh masyarakat setempat," singkatnya (Joy)