Jembatan Ampera Mencekam, Dua Kelompok Saling Tembak, Ini yang Sebenarnya Terjadi

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG --- Jembatan Ampera mendadak mencekam.

Dua kelompok bersenjata yang datang dari arah hilir dan hulu saling serang menggunakan senjata api.

Desing peluru bersahutan, kemudian sejumlah orang tumbang.

Beberapa mobil dan motor menjadi bulan bulanan, dua kelompok yang membabi buta menembak musuh di atas jembatan itu.

Hingga akhirnya kelompok yang kuat memenangkan pertandingan dan mendapatkan hadiah keberhasilan mereka.

Hal tersebut terjadi dalam pertempuran map terbaru game online Point Blank (PB) yang dimainkan di sebuah game center di kawasan Sekip Palembang, Sabtu (15/4).

Suasana menegangkan selama 15 menit pertempuran berakhir dengan jerit kemenangan.

"Kami atur strategi sejak awal, tiga orang di depan dengan senjata otomatis, sementara dua orang di belakang menggunakan senjata sniper," ungkap Farid (18), ketua kelompok dibincangi Tribun.

Ia menyampaikan memenangkan pertandingan pada map Ampera tidaklah mudah karena map tersebut cukup sempit sehingga perjumpaan langsung tidak terhindarkan.

Dalam kondisi itu, senjata api tidak sepenuhnya berfungsi justru pisau lebih efektif.

Kelincahan gerakan serta ketepatan membidik sasaran membuat musuh tak berdaya sekalipun menggunakan senjata otomatis.

Kerja sama tim yang solid yang saling mengisi kekurangan akan membuat musuh menjadi frustasi dalam pertempuran.

"Kami serasa bertempur melawan penjajah, perjuangan serta kerja keras pasti akan membuahkan hasil, sekalipun terkadang harus dibayar nyawa dan darah dari rekan sesama pejuang," katanya

Senada Rifki (18), menyampaikan pertempuran pada map Ampera sangat sulit dimenangkan, kontak langsung dengan musuh kerap terjadi satu lawan satu.

Dan ketika itu terjadi kematian dan cucuran darah akan terjadi baik dari petarung sendiri atau dari pihak lawan.