Novel Sudah Diincar Dua Hari Sebelumnya, Saksi Ini Lihat Langsung Pelakunya Mondar-mandir
Khudori mengaku sedih atas kejadian yang menimpa Novel. Menurutnya, Novel selama ini adalah sosok yang baik.
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Adzan Subuh bergema dari Masjid Al Ihsan.
Namun, dua pria yang duduk di depan pelataran masjid memilih tak beranjak untuk ikut beribadah salat subuh.
Keduanya memilih tetap duduk di depan pelataran masjid.
Kejadian tersebut terjadi dua hari sebelum penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, disiram air keras.
Tukang ojek, Istaqim, menduga dua orang tersebut adalah pelaku yang menyerang Novel.
"Orang yang satu pakai helm full face, yang satu tidak. Yang satu rambutnya Ikal," ujar Istaqim kepada Tribun di Masjid Al Ihsan, Pegangsaan Dua, Jakarta Utara, Jumat (14/4/2017).
Menurut Istaqim, dalam dua hari terakhir sebelum kejadian, dua orang tersebut kerap duduk di depan masjid.
Namun keduanya tidak pernah ikut salat.
Pengurus masjid, Khudori mengaku tidak menaruh curiga kepada kedua orang tersebut.
Karena daerah tersebut selalu ramai ketika menjelang salat.
"Ya biasa, memang di sini ramai jadi kalau ada orang lain, biasa saja. Tapi kita tahu kalau ada orang yang bukan dari sini," ujar Khudori.
Ia menyebut, kedua orang tersebut sempat berkeliling dan meninggalkan motornya di depan masjid.
Menurut Istaqim, saat kejadian dua orang yang diduga pelaku menggunakan motor yang berbeda.
Dua orang tersebut kemudian kembali ke depan Masjid Al Ihsan.
Mereka memilih duduk di seberang masjid yang tertutup oleh mobil milik warga.